BUlan menggantung penuh beberapa malam lalu. Selalu ada rasa aneh saat dipandang, atau sekadar melihatnya. SEtiap kali merasa ada yang hilang saat bulan itu diamati. Seperti berada di tempat yang tak seharusnya. Tak seperti yang seharusnya. Seperti hilang asa... Akupun lupa kapan terakhir kali benar2 terbang, lepas, dari hati yang terbebani. Kenapa hidup manusia bisa serumit ini!?
Kita cenderung menginginkan sesuatu saat hal itu tak kita miliki. Namun saat kesempatan itu datang, kita malah berdalih, tiba-tiba berputar arah, membuang keinginan semula. Kita cenderung mengabaikan apa yang kita punya, lantas merasa benar-benar kehilangan saat hal itu tak ada. Kita cenderung mencela, saat orang-orang yang kita cintai tersilap berbuat salah, Namun begitu mudahnya memaafkan saat seorang yang baru kita kenal menyakiti kita begitu dalamnya. Kenapa perasaan manusia bisa sejauh ini!?
KIta diajarkan berjalan saat begitu kecil, disemangati untuk berlari... Namun begitu besar, kita malah dikekang, dengan dalih kebaikan. Siapa yang menentukan kebaikan bagi diri kita sendiri? Bukankah pelajaran paling berharga saat kita dilarang berlari adalah terjatuh dan luka!? Maka dengan begitu kelak kita tak lagi berlari dengan gegabah. BUkankah pelajaran berharga saat kita bermain api, adalah saat kita berani mencoba untuk tak terbakar. Walau lantas terbakar, bukankah itu akan menjadi pelajaran yang tak akan kita ulangi lagi. BUkankah "mencoba" adalah awal dari "belajar". Mengapa kita didikte untuk terus belajar saat kita dilarang mencoba, mencoba menggapai mimpi yang menurut sebagian mereka tak mampu kita raih. Kalau kita yakin dengan mimpi kita, kenapa orang lain yang harus bersusah hati.
Mungkin jawabannya.. karena kita dianggap tidak tahu. Kita dianggap belum mengerti benar apa itu hidup dan pilihan. Kita dianggap tidak kuat dengan "kegagahan ide" yang kita miliki.
Mungkin kita dianggap belum mampu berlari dan memilih seberani itu..
Atau mungkin mereka berdalih "sayang" lah yang membuat mereka "memilih" semuanya untuk kita.
Entahlah...tampaknya sepereempat abad pun masih terlalu dini untuk dianggap mampu membuat keputusan sendiri.
Ulee kareng, 13 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar