Selasa, 22 Maret 2016

Kenapa anda ber Facebook?

Judul yang sebenarnya sungguh sangat ditujukan buat saya pribadi.

Saya mulai ber-Facebook (FB) sekitar bulan Mei 2008  kalau saya tidak salah ingat. Saat itu, masih banyak social media (so-med) seperti Friendster.com (Aaaargh.. rindu Friendster), Hi5, Myspace. Entah berapa banyak akun media sosial yang saya punya waktu itu, tapi hanya friendster yang aktif. Baru Juni 2008 saya melirik kembali akun itu, karena waktu itu saya berkesempatan kursus di negara asal FB. Teman-teman disana lebih familiar dengan FB ketimbang Friendster. Jadilah saya sering bolak balik FB semenjak saat itu sampai sekarang. Entah berapa banyak waktu yang "terbuang", "tersita", atau "termanfaatkan" dengan FB. Saya sempat merasakan perubahan-perubahan, mulai dari tampilan, fitur, sampai kepada tahap kerahasiaan dan keamanan.

Saya sudah pernah merasakan bagaimana "kemaruk"nya ber-FB. Posting poto sebentar-bentar. Update status berkali-kali. Mulai dari sampah, keluhan, berita-berita gak penting sampai poto-poto yang ujung-ujungnya "pamer" (Hayooo...ngaku). Sampai pada tahap blogging, yang pada fitur FB dikenal dengan Notes. Pernah pada saat Notes sedang banyak peminatnya, ada satu jenis berita yang membuat saya merasa "meh" sekali. Postingan tersebut mengajak semua umat Islam memboikot FB karena ternyata sebagian besar pengguna FB termasuk saya baru sadar  kalau pendirinya adalah seorang Wahyudi yang sebut saja namanya Mamat. Seruan-seruan itu menggembar gemborkan bahwa Mamat sedang menggiring pengguna FB terutama yang muslim supaya memberlakukan FB seperti tembok ratapan layaknya Wahyudi. Wadooowh. Saya tidak ingat persisnya itu kapan, 2010 mungkin.
Ayolah.. maksud saya, banyak lho penemuan-penemuan Wahyudi yang sekarang sedang kamu pakai. Buka mata, baca lagi! Dunia tidak berputar di kamu saja. Kalau memang iya itu karya Wahyudi dan kalau memang itu propaganda (Like..come ooooon!!), ya kamu ambil manfaatnya. Manfaatkan sampai setiap detiknya itu benar-benar sebaik-baik manfaat. Jangan seperti saya yang udah "ketagihan" dengan FB. SELESAI. Buat saya maksudnya.

Nah.. Masih 3-4 tahun belakangan, seingat saya, hampir tidak ada keluarga inti saya di FB. Sama sekali. Orang-orang masih baru dengan FB sampai akhirnya pada saat smartphone mulai banyak digandrungi bahkan oleh Generasi X (Anak 90-an itu Generasi Y), maka orang-orang yang sudah punya smartphone pun seperti tidak "smart" kalau Handphone nya tidak punya aplikasi FB. Begitulah..

Dan sejak saat itulah, atau sejak 2-3 tahun terakhir ini lah saya mulai terganggu dengan carut marut postingan-postingan dan share-share FB di lini masa saya yang ujung-ujungnya saya jadi enggan untuk posting sesuatu sebelum berpikir panjang. Maksud saya, gini lho. Saat kamu merasa terganggu dengan postingan-postingan yang mengganggu, maka kamu sudah sewajarnya orang pertama yang kamu tilik adalah diri kamu sendiri, alih-alih kamu bakal bertanya kepada diri sendiri "Jangan-jangan saya dulunya juga seperti ini". Atau sederhananya kalau tempo hari saya terganggu dengan postingan tentang harga tomat, masa iya hari ini saya mau posting harga cabe.

Nah.. Maka daripada itu (masih ada nih sisa sisa gaya berbahasa jaman Orba), ada beberapa hal yang jujur sangat membuat saya terganggu sampai unfollow seseorang di FB atau remove. Walaupun demikian, jujur sebenarnya saya pernah di tahap itu. Maksud saya tahap pengguna FB yang menyebalkan. Tapi tak ada yang menyadarkan saya waktu itu. Akhirnya saya sadar sendiri (tampar-tampar diri sendiri). Maka sebagai saudara, berikut hal-hal yang teman-teman perlu liat lagi di FB anda.

1. Kerahasiaan dan Keamanan
Ada fitur kerahasiaan dan keamanan di FB. Dilihat ya. MANFAATKAN. Anda pasti terganggu dengan orang-orang yang tanpa sengaja men-tag anda (karena dia pun di hack) dengan se-ongok poto tidak pantas (Oh TUhan.. Mata sayaa. mata sayaaa). Dan karena bapak ibu teman saya di FB. Terlihatlah poto itu di saya. Sama hal nya dengan setiap laman atau page yang anda like, maka laman tersebut akan muncul di lini masa saya. Maka, like lah laman-laman yang informasinya bermanfaat atau minimal lucu. Kalau tidak, saya saya jadi palak kali sama kalian. Padahal kalian gak salah sama saya (MyFBsin #1).
Kenapa itu terjadi!??
Itu terjadi karena anda tidak mengaktifkan pengaturan (setting) FB anda, Sekarang cek Setting dan klik di bagian "more setting". Lihat di bagian Timeline and tagging. Nah.. Sampe disitu, baca sendiri ya. Hehehhehe. Jadi nanti kalau ada teman yang tag anda, gak akan kelihatan di laman dinding anda sebelum anda izinkan terlihat. Dan pada dasarnya, saat anda mengatur setting anda jadi seperti ini, semua postingan spam atau hack kemungkinan tidak bisa masuk ke akun anda. Kecuali... akun anda dibobol.
Selanjutnya, jangan asal menerima pertemanan dengan orang yang tidak anda kenal walaupun punya banyak teman kalian yang sama (friends in common). Kunci FB anda di bagian "privacy". BACA!
Demikian. Semoga dipraktekkan dan bermanfaat ya..

2. Jurnalis FB
Semua berita, entah dari laman abal entah dari laman palsu hasil terjemahan google. Semua dibagikan (share), semua diposting. Begini lho, berdasarkan perjanjian kita di atas (entah iya ada janji), bahwa kita akan memanfaatkan FB sebermanfaat-manfaatnya untuk kebaikan kita dan orang-orang di sekitar kita (di list pertemanan). Artinya, tolonglah berita yang di share yang "berat" di manfaatnya. Jangan lah bagi berita-berita yang kira-kira gak jelas asalnya dan menyulut "perang", seperti yang akan saya bahasa sedikit lebih lanjut di poin ke 3.

3. Teror atas kerukunan umat beragama
Halo.. Teman-teman yang muslim. Lembutkanlah sedikit hati kita. Siram kepala dengan air dingin. Jangan lah posting-posting berita yang menyudutkan kan agama tertentu. Jangan lah pula menyudutkah entah itu aliran A atau aliran B. Situ belajar ngaji dimana? Saya ngaji gak tinggi-tinggi amat. Jangan karena anda merasa menjadi mayoritas lantas anda punya hak lebih dari saudara-saudara kita yang minoritas. Saya tahu persis dan merasakan sendiri jadi minoritas. Betapa tersudutkannya dan sakitnya diomongin, diserang tanpa tedeng aling-aling hanya karena beda agama. Tidak bisakah kita sedikit memanusiakan orang-orang di sekitar kita? Tidakkah kita terlahir sama? Sama-sama manusia. Anda mau berdakwah? Silahkan. Bukankah berdakwah paling baik dengan adab yang baik. Bukankah bahasa santun dan tidak menjelekkan siapa-siapa adalah cara yang dicontohkan pada kita. Tidak bisakah kita berdakwah dengan tidak menyakiti hati siapapun. Anda marah saat Islam selalu dikaitkan dengan teroris. Namun pernahkah anda melihat ke dalam diri anda bagaimana anda bersikap dengan ke Islam an anda. Sudahkah kita benar-benar menunjukkan Islam adalah Rahmatan lil 'alamin...
Terlebih buat teman-teman yang punya teman beda agama di list pertemanan nya. Merasalah apa yang orang lain rasakan. Hati-hati dalam menggunakan jempol anda. Saat orang muslim di luar sana berdamai dengan orang yang bukan muslim, mempromosikan kerukunan antar agama. Bahkan ada yang satu gedung beda agama karena ingin saling menguatkan. Kita yang di tanah air!? Konon negara kita adalah negara dengan penduduk Islam terbanyak di dunia. Tapi kita malah sibuk mengkafirkan saudara muslim sendiri. Yang muslim saja dikafirkan, konon lagi beda agama. Bahkan sampai menghalalkan darah mereka!? Astaghfirullah.. Saudara-saudara ku. Bukankah dunia itu indah dengan keberagamannya, Indonesia bisa rukun walaupun berbeda. Jujur saya belum baca shirah nabawiyah sampai selesai, tapi saya teringat satu kisah tentang paman Rasul yang waktu itu belum sempat berIslam. Pernahkah Rasul merendahkan beliau?
Entahlah, saya rasa kita semua punya PR besar dalam hal ini; ber FB dan ber agama.

4. Anak mu, anak kami, anak kita.
Teman-teman yang punya anak. Hati-hati. Hati-hatilah saat anda memposting poto anak anda di FB. Kalau di list pertemanan anda adalah orang yang anda kenal dan FB anda terkunci (lihat poin 1) , maka tidak masalah. Itu pun kalau anda percaya semua teman anda dapat anda percaya. Nah lho.. Kalau tidak maka berhentilah. Ingat! Di luar sana banyak orang gila, gila dalam arti sesungguhnya. Ini tidak hanya berlaku pada anak perempuan, namun pada anak laki-laki juga. Dan kalau anada punya anak kecil dan remaja, jagalah mereka. Jangan biarkan mereka menggunakan FB sebelum sampai umur (Syarat ber FB adalah 13 tahun).

5. Raja dan Ratu Tega
Nah.. yang bagian ini memang sangat mengganggu. Ingat kan ada teamn-teman kita yang teganya parah. Sangat parah, sampai tega posting berita tentang phobia bintik2 itu (Hiiiii.... Ya Allah.. ). CUKUP!!
Cukup juga untuk postingan gambar-gambar orang luka yang sangat eksplisit. Poto kejadian dengan penuh darah dan luka tanpa sensor. Orang tersiksa lho itu. Apa anda kira dinding FB ini galeri poto profesional!? Gak semua orang lho tahan lihat gambar kaya gitu. Nah satu lagi.. Kalau ada orang yang meninggal, atau kecelakaan. Sudah semanusiawinya kita ikut belasungkawa, berduka, titik. Bukan malah mengadili dan mengkaji sebab musabab. Kita manusia lho teman. Bukan Tuhan. Kita tidak sempurna dan hanya Tuhan yang berHak mengadili.

6. Warna warni, promo gratis, dan alat
Iya.. Alat.. Tanpa sadar saat anda tidak menyetujui sesuatu dan mati-matian menyebarkan pandangan anda di FB. Share..share.. Setiap kali anda share, angka berita itu bertambah. Discourse yang ikut anda share akan terhitung entah bagaimana caranya (saya buta IT), dan alih-alih anda mengharapkan orang-orang "menyetujui" pemikiran anda, malah topik yang anda share dan anda tentang itu akan semakin disadari dan kenyataan nya akan jauh dari harapan anda. Yang anda tentang itu justru keberadaannya semakin kuat.

Dan untuk hal warna warni ini saya punya pendirian saya sendiri.
Jujur, saya muslim dan saya yakin tidak ada agama yang membenarkan warna warni ini. Saya bukan umat yang taat, sehari harinya saya masih berusaha untuk berIslam secara sepenuhnya. Saya masih terus belajar. Namun untuk hal ini, pendirian saya jelas. Ini tidak benar. "Tindakan" dan "gejala" ini tidak dibenarkan dalam agama saya. Namun demikian, saya sakit dan meringis melihat teman-teman yang "sepertinya" mengerti agama menghina dinakan "mereka" seolah mereka bukan manusia. Silahkan serang saya dengan label tokoh HAM, antek barat, tapi saat anda merendahkan orang lain, menistakan orang lain, justru ada yang salah dengan anda. Menyudutkan "mereka" tidak membuat anda jadi orang yang lebih baik. Anda tidak setuju dengan perbuatan mereka, itu wajar. Tapi ekspresikan dengan tidak menjatuhkan dan menyakiti. Posisikan diri anda sebagai mereka dalam kasus lain. Misal, konon masih banyak orang di luar sana yang tidak senang dengan jilbab, bahkan masih masih ada muslim sendiri yang tidak senang dengan jilbab. Lantas mereka menjatuhkan, menyerang, menistakan. Apakah anda marah mendengarnya? Apakah anda orang yang sama seperti itu? Hanya sekedar informasi teman-teman, di negeri dimana ISlam menjadi minoritas, kaum yang banyak berdiri membela wanita berhijab adalah kaum warna-warni. Maka.. bukalah pintu dialog. Kalau anda anggap mereka salah, maka buka dialog, rangkul, berteman lah dengan mereka. Mereka bukan penyakit!! Dimana santun kita? Dimana hati kita. Di FB ini semuanya terekam. Tidakkah kita merasa sakit hati yang orang rasakan akibat jari kita.

7. Selfie, umur, dan kepantasan
Ada pepatah Aceh yang sangat saya suka: "Ngui belaku tuboh, pajoh belaku badan". Secara harfiah diterjemahkan menjadi "Pakailah yang sesuai dengan tubuhmu, makanlah yang sesuai dengan badanmu". Disini kita dapat melihat, apapun itu maka sebijak-bijaknya kita adalah pintar menempatkan diri. Artinya, perbuatan tingkah laku ada baiknya kita sesuaikan dengan umur dan pekerjaan kita. Posisi kita dalam masyarakat. Tanyakan pada diri sendiri, apakah pantas saya membagikan gambar-gambar diri saya yang begini ke khalayak?
Belum lagi rahasia keluarga atau suami. Saat anda bertikai dengan pasangan, mohon pikir ulang sebelum di broadcast di FB. Anda bukan seleb lho. Mungkin ini efek dari smeua acara gosip murahan di TV-TV nasional kita. POto-poto penganiayaan dip[ampang dan disebarkan, Like...come oooon... (Mengangan nih mulut saya). Ada juga ni ya yang hina dina suami di soc-med (Wooooot). Ayolah. Itu masalah anda dengan pasangan anda, bukan urusan kita.


8.  Ini FB saya, Kalau gak suka! Unfriend!
Hello... Tak kan lah hidup se simple itu (kaedah pakai Bahasa Melayu, secara sednag dengar orang ngomong Melayu. heheheh) :p
Saya punya rumah dengan pekarangan yang luas. Ada kebun kecil di belakang rumah. Lantas saya merasa, saya harus bersih-bersih kebun belakang rumah dan membakar sampah di kebun saya. Anda tahu kan, kalau kita bakar samapah akan ada asap yang akan mengganggu sekitar. Tidak kah anda terganggu dengan asap tersebut? Lantas saya bisa saja menjawab; "Lho.. rumah saya.. suka-suka saya mau ngapain, kalau gak suka, sana pindah dari sini gak usah tinggal dekat-dekat rumah saya".
Hm..
Analogi ini bisa anda pakai dalam ber FB. Anda bisa dengan mudah meng unfollow teman yang tidak begitu anda kenal, atau meng unfriend sekalian. Tapi apa iya akan semudah itu dengan orang yang sering anda jumpai? Pernah belajar di satu kelas? Pernah bermain di halaman yang sama? Pernah berbagi cerita yang sama?
Jadi.. Lagi.. mari kita sama-sama menjaga. Dan satu lagi, sindir menyindir baik di FB ataupun di kehidupan nyata sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah. Itu sangat kekanank-kanakan.


Saya angkat salut kepada teman-teman yang suka share resep makanan (walau dulu saya pernah terganggu, karena saya pengen tapi gak tau cari kemana.. cudiih), kerajinan tangan, ilmu-ilmu yang bisa di print berbentuk flash card, ilmu rizki (cuma satu teman saya yang tau ini), ilmu parenting, dan hal-hal bermanfaat lainnya yang jauh dari memicu marah, benci dan pertikaian.

Terakhir.. saya sangat ingin membuka diri kepada teman-teman agar tidak segan dalam tegur menegur jika ada dari kita yang kira-kira silap. Bukankah yang beruntung adalah mereka yang saling mengingatkan dalam kebaikan,

Tertanda
Saya yang penuh cacat dalam ber-FB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar