Jumat, 18 September 2020

Terlalu sulitkah untuk menunggu!? (Repost from my FB Account)

Terlalu sulitkah untuk menunggu!?

Waktu sekarang berjalan terlalu pelan… setiap mata terpejam, kadang sering berharap, agar malam jadi lebih lama… Saat pagi-pagi yang menyesakkan itu datang, kadang hati bingung dan bertanya “mau dikemanakan langkahku hari ini!?”, “kenapa slalu berkutat pada hal yang sama setiap harinya..!?”
Tak boleh bosan terhadap hidup sendiri… siapapun tahu itu, tapi semudah itukah!?

Banyak pelajaran yang mampu dipetik setiap detiknya, siapapun tahu itu, tapi sempatkah tersadar, sempatkah pelajaran-pelajaran berharga itu hinggap di hati…

Pelajaran kali ini, benar-benar tertinggal di hatiku...Bahwa kadang, ada orang-orang tak akan sanggup menunggu terlalu lama….Sesulit apapun menerima, orang-orang seperti ini ada di sekeliling kita. Mereka, dengan sejuta alasan merasa bahwa hanya merekalah yang diburu waktu, sedang kita… kita tak punya apapun yang bisa dilakukan dengan waktu.

Sesulit itukah menunggu….

Aku tak tahu apa itu cinta… yang aku tahu, ada harapan disana… Salahkah kalau berharap mereka mau menunggu sedikit lebih lama, salahkah kalau mereka meluangkan sedikit lagi waktunya untuk kita!? Semudah itukah mereka pergi, lupa….

Sekecil itukah harapan mereka!? Teman, aku tak tahu apa itu menunggu terlalu lama, tapi aku tahu apa itu berharap… dan sampai saat ini pun aku terus berharap, dan tak pernah aku berhenti tuk berharap... harapan yang senantiasa membuatku mampu bertahan pada satu saja, tak perduli walau itu tak mungkin, karena aku percaya masa depan adalah kejutan..

Tak bisakah sedikit bersabar!? Menunggu sedikit lebih lama…. Bukankah mereka saling mencinta!? Kenapa cinta mereka pupus oleh waktu!? Aku tak terlibat teman, tapi aku benci mendengarnya, aku sakit mendengarnya… begitu gampangkah seseorang pergi… meninggalkan luka yang dalam bagi mereka yang ditinggalkan, kenapa waktu selalu mengalahkan cinta mereka…

Waktu,

Seorang teman pernah bertanya padaku jika aku diberi kesempatan untuk memasuki lorong waktu, kemanakah aku akan pergi… aku tidak bisa menjawab, karena setiap kejadian yang pernah kusesali, toh sekarang benar-benar jadi pelajaran untukku..

Tapi sekarang kalau aku boleh kembali, kumohon, sekali saja, …. Biarkan aku mendorong motornya lebih jauh lagi, kumohon jalan itu lebih panjang dari yang pernah ada, karena itu akan jadi kenangan terindah bagiku. Karena peluhpun tak kupedulikan lagi saat itu, karena senyumnya selalu menghangatkan hatiku yang terus berharap. Karena hanya ia yang tahu harapanku akan cinta itu. Jika aku boleh kembali ke waktu itu, biar kan kami berjalan disana lebih lama lagi, berbagi cerita sekali lagi… karena sekarang aku sangat merindukan senyumnya, merindukan pelukannya, merindukan setiap petanyaannya? Merindukan tatapannya…

Teman tahukah kamu, tak pernah kusesali setiap kejadian yang terjadi denganmu. Saat diary itu kubuka, namamu ada di hampir tiap lembarnya. Bukan aku tak menghargai permata yang kumiliki sekarang. Permata-permata itu indah. Aku punya banyak sekarang, walaupun ada beberapa yang kini tlah pergi, namun teman, permata-permata itu pergi dengan cara yang aku tak pernah pikirkan. Teman, tahukah kau, saat langit malam kupandangi, dan disana aku melihatmu, tapi tak pernah kusanggup tersenyum lagi. Bintangku, teman terindah dalam hidupku. Kau ajarkan aku tuk menunggu, selama apapun itu. Dan aku akan selalu tahu itu. Tapi tak pernah aku sanggup melihat mereka pergi dengan begitu mudahnya.

Teman, waktukah yang memisahkan kita? Sakitkah yang menyatukan kita. Saat aku menangis sesegukan seorang diri selalu kuingat saat kita harus membolos dari kelas untuk menangis berjam-jam di mushala itu. Teman,… andai malam itu aku tidak pulang, aku mungkin bisa memelukmu lagi. Permata paling indah dalam hatiku. Bahkan di mimpikupun kau hanya datang sekali….
Teman… maaf karena ternyata sampai sekarang pun, waktu tak menyembuhkanku….. teman, apakah kau nyaman disana!? Bisakah kuwujudkan mimpi-mimpi itu… akankah alfa-alfa itu hadir dalam hidupku wahai bintang…

February 14, 2010… (For the brightest star… I hope you read this )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar