Terlalu sulitkah untuk menunggu!?
Waktu sekarang berjalan terlalu pelan… setiap mata terpejam, kadang sering
berharap, agar malam jadi lebih lama… Saat pagi-pagi yang menyesakkan itu
datang, kadang hati bingung dan bertanya “mau dikemanakan langkahku hari
ini!?”, “kenapa slalu berkutat pada hal yang sama setiap harinya..!?”
Tak boleh bosan terhadap hidup sendiri… siapapun tahu itu, tapi semudah
itukah!?
Banyak pelajaran yang mampu dipetik setiap detiknya, siapapun tahu itu, tapi
sempatkah tersadar, sempatkah pelajaran-pelajaran berharga itu hinggap di hati…
Pelajaran kali ini, benar-benar tertinggal di hatiku...Bahwa kadang, ada
orang-orang tak akan sanggup menunggu terlalu lama….Sesulit apapun menerima,
orang-orang seperti ini ada di sekeliling kita. Mereka, dengan sejuta alasan
merasa bahwa hanya merekalah yang diburu waktu, sedang kita… kita tak punya
apapun yang bisa dilakukan dengan waktu.
Sesulit itukah menunggu….
Aku tak tahu apa itu cinta… yang aku tahu, ada harapan disana… Salahkah kalau
berharap mereka mau menunggu sedikit lebih lama, salahkah kalau mereka meluangkan
sedikit lagi waktunya untuk kita!? Semudah itukah mereka pergi, lupa….
Sekecil itukah harapan mereka!? Teman, aku tak tahu apa itu menunggu terlalu
lama, tapi aku tahu apa itu berharap… dan sampai saat ini pun aku terus
berharap, dan tak pernah aku berhenti tuk berharap... harapan yang senantiasa
membuatku mampu bertahan pada satu saja, tak perduli walau itu tak mungkin,
karena aku percaya masa depan adalah kejutan..
Tak bisakah sedikit bersabar!? Menunggu sedikit lebih lama…. Bukankah mereka
saling mencinta!? Kenapa cinta mereka pupus oleh waktu!? Aku tak terlibat
teman, tapi aku benci mendengarnya, aku sakit mendengarnya… begitu gampangkah
seseorang pergi… meninggalkan luka yang dalam bagi mereka yang ditinggalkan,
kenapa waktu selalu mengalahkan cinta mereka…
Waktu,
Seorang teman pernah bertanya padaku jika aku diberi kesempatan untuk memasuki
lorong waktu, kemanakah aku akan pergi… aku tidak bisa menjawab, karena setiap
kejadian yang pernah kusesali, toh sekarang benar-benar jadi pelajaran untukku..
Tapi sekarang kalau aku boleh kembali, kumohon, sekali saja, …. Biarkan aku
mendorong motornya lebih jauh lagi, kumohon jalan itu lebih panjang dari yang
pernah ada, karena itu akan jadi kenangan terindah bagiku. Karena peluhpun tak
kupedulikan lagi saat itu, karena senyumnya selalu menghangatkan hatiku yang
terus berharap. Karena hanya ia yang tahu harapanku akan cinta itu. Jika aku
boleh kembali ke waktu itu, biar kan kami berjalan disana lebih lama lagi,
berbagi cerita sekali lagi… karena sekarang aku sangat merindukan senyumnya,
merindukan pelukannya, merindukan setiap petanyaannya? Merindukan tatapannya…
Teman tahukah kamu, tak pernah kusesali setiap kejadian yang terjadi denganmu.
Saat diary itu kubuka, namamu ada di hampir tiap lembarnya. Bukan aku tak
menghargai permata yang kumiliki sekarang. Permata-permata itu indah. Aku punya
banyak sekarang, walaupun ada beberapa yang kini tlah pergi, namun teman,
permata-permata itu pergi dengan cara yang aku tak pernah pikirkan. Teman,
tahukah kau, saat langit malam kupandangi, dan disana aku melihatmu, tapi tak
pernah kusanggup tersenyum lagi. Bintangku, teman terindah dalam hidupku. Kau
ajarkan aku tuk menunggu, selama apapun itu. Dan aku akan selalu tahu itu. Tapi
tak pernah aku sanggup melihat mereka pergi dengan begitu mudahnya.
Teman, waktukah yang memisahkan kita? Sakitkah yang menyatukan kita. Saat aku
menangis sesegukan seorang diri selalu kuingat saat kita harus membolos dari
kelas untuk menangis berjam-jam di mushala itu. Teman,… andai malam itu aku
tidak pulang, aku mungkin bisa memelukmu lagi. Permata paling indah dalam
hatiku. Bahkan di mimpikupun kau hanya datang sekali….
Teman… maaf karena ternyata sampai sekarang pun, waktu tak menyembuhkanku…..
teman, apakah kau nyaman disana!? Bisakah kuwujudkan mimpi-mimpi itu… akankah
alfa-alfa itu hadir dalam hidupku wahai bintang…
February 14, 2010… (For the brightest star… I hope you read this )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar