Selasa, 13 Desember 2011
Kelas ku...Kelas Dunia
Dari semua kelas yang pernah kutangani, kelasku yang satu ini salah satu yang sangat berkesan. Keterlibatanku di tempat ini bermula dari tawaran seorang "harabuji" asal Korea yang datang ke rumah untuk berobat pada bapakku. Bapak senang menceritakan tentangku pada siapa saja, dan sampailah cerita2 itu ke si "Pak Boss" yang kemudian memintaku datang ke tempatnya.
Pada awalnya aku hanya datang sebagai guru pengganti, seminggu sekali, atau bahkan sebulan sekali. Namun, karena ada satu kelas yang tutornya tak bisa lagi mengajar, jadilah aku tutor tetap yang mengajar di tempat itu sudah hampir 7 bulan sampai sekarang, dengan frekuensi seminggu 3 kali.
Saat pertama kali menangani kelas tersebut hanya ada sekitar 8-10 anak tingkat SMP disitu. Beberapa orang murid Aceh, dan seorang murid Chinese yang LUaaaaaar biasa pintar, padahal dia lebih muda dari teman-temannya.
Pada dasarnya kelas ini kelas yang sangat unik. Tak ada sedikitpun "dinding" antara satu siswa dengan yang lain. Mereka sangat akrab satu sama lain, dan pada dasarnya aku tak membatasi tingkah mereka, kecuali sudah sangat "terlaluuuuuuuu" :p
Selang 2 bulan aku mengajar di kelas itu, aku diberitahu bahwa akan ada seorang "native speaker" yang ikut terlibat sekali dalam seminggu. Aku tak bertanya banyak tentang itu.
Tiba di hari saat pertama kalinya aku bertemu dengan si native, yang tingginya sebanding dengan ujung jari tanganku saat diangkat, aku benar-benar kehabisan ide. Stuck at the moment! Asli hilang akal. Si "native" benar-benar super-duper-terrribly-cool, dalam arti yang sebenarnya. Sekitar 3 menit aku berdiri disampingnya, yah tanpa bermaksud mengganggu dia yang sedang asik menggambar di papan tulis di kelas. Eh...dia.nya tak menggubris, entah sengaja entah emang sedang keasyikan menggambar. Akhirnya aku pun menegur dan menjelaskan bahwa aku adalah guru yang bertanggung di kelas itu sekarang. Selidik punya selidik dia tak terlihat selama 2 bulan belakangan karena saat itu dia sedang liburan ke kampung halamannya di Amerika sana.
Sepanjang pelajaran aku berusaha semampunya untuk terus meluruskan apa yang dia maksud dan menyampaikan apa yang kumaksud kepada siswa-siswa yang ternyta oh ternyata...
Kenapa dengan anak-anakku Tuhan... Lihatlah wajah-wajah tersiksa itu. Belum pernah hal ini terjadi sebelumnya. And guest what!? Mereka memang tidak seuka dengan si "bule". MEmang sih, bule ini seperti hidup di dunia sendiri, bahkan tersenyum pun sulit baginya, padahal saudara-saudara.... Dia "luar biasa" kereeeeeen ...hehehehehhe (sadar Mon...sadar....*tampar2 muka sendiri)
Akhirnya kelaspun selesai. Di akhir kelas akupun berusaha bertanya pada "bule" malang yang kurang disenangi anak2 itu. "Hei...kamu anak SMA ya?"... Dia diam sebentar seperti sedang berpikir ( songong kan, tinggal jawab yes/No aja pake mikir...heheheheheh....maaf kawan :p)... Dan dia pun menjawab, "Oh enggak, aku masih kelas 8"
Sekarang akupun berpikir...kelas 8!? berartii....kelas 2 SMP!? SEgede itu!? Setinggi itu!? OH Nooooooo..... Berarti dia sebaya sama murid2 di kelas itu!? Berarti umurnya 12 atau 13 tahun saja!? HAPPPA!?
*dan saya punn melorot...Gak ada maksud apa2 juga sih...hihihihihi
Dan ternyata teman-teman anak-anak kelas itu tidak tahu kalau si "bule" itu sebaya dengan mereka. Setelah menjelaskan panjang lebar keadaan si native yang ternyata sebaya dengan mereka, aku meminta siswa2 di kelas untuk "sedikit" berusaha menghormati si bule itu kalau dia sedang di kelas. Bayangin ni ya...si bule lagi ngomong di depan, eh yang laen pada ngomongin dia pake Bahasa Indonesia. Dan ternyata lagi.... Si bule itu sudah tinggal di Aceh selama 6 tahun. 6 tahun saudara saudara.... Dan anda tau artinya apa!? Artinya dia bisa ngomong bahasa Indonesia...
*melorot lagi saya....Karena saya baru mengungkap "fakta bertuah" ini sebulan ke belakang.
Berarti selama ini dia dengar dan tahu anak-anak itu ngomongin dia dwonk... :(
Kasian dia... Akhirnya anak-anak itupun berubah pelan-pelan semenjak tahu fakta2 itu. Kasian kan si bule....
Hari-hari semenjak mengajar disitu pun, murid murid terus bertambah...
Sampai sekarang ada 20 anak di kelas tersebut...HAppa!? 20!?
:l
Kelas ini akhirnya mengajarkanku banyak hal. Ada 4 orang siswa Chinese, $ orang non.Aceh, ditambah seorang bule... Semuanya berbeda agama. Ada Islam, Khatolik, Protestan, Budha...and Guest what I love being in this class, but still I face some problems, and that's another story to be told...
Beyond those all, this class for me...is Word Class....
:)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
interesting...
BalasHapuswhere you teach, sista?
semuanya bisa dikomunikasikan.. :)
BalasHapussenang membaca cerita ini..
hahahaa....terkadang kita menyukai dan tidak menyukai seseorg hanya dari covernya yah? wkwkwkw
BalasHapusnice experience...mengajar akan memberimu banyak pelajaran..salam kenal...
@Andini....makasih...
BalasHapus@Nick.... iya... qta sama sekali g bsa liat org dr luarnya.. :)
@Iwan... tq.. di Banda lah woii... :p
Oh.. ini toh yang juga ikutan ngerumpi
BalasHapuskamu ternyata
:)