Jumat, 22 Juli 2011

B**** dan Jenggot


Sore tadi waktu mobil yg kunaiki melewati gerai makanan tiba-tiba abangku bertanya. Pertanyaan yang kalau kuingat-ingat lagi bisa buat aku ketawa ngakak guling-guling. Pertanyaan nya simpel aja, tapi yang buat aku gak habis pikir, ternyata dia berpikiran sama dengan aku. "Lho! mana jenggot mereka, udah dipotong ya?", itulah pertanyaannya teman. Aku dan mamak yang lagi dengar langsung ngakak, dan bodohnya lagi mamak menjawab dengan jawaban yang buat aku tambah guleng-guleng, "Udah dimasukin ke makanannya kali".......Whaaaaaaaaaaaaaaaa kok bisa ya, maksudku, itu emang jadi hasil pemikiran super panjang aku selama berbulan-bulan, gak niat apa-apa kok, cuma pemikiran-pemikiran ringan aja. Aku yang sok-sok baik, padahal lebih 'jahat lagi' nambahin, "Eh bang... gitu-gitu udah buka cabang lho di dekat kampusku". Alih-alih diam si abang malah buat spekulasi yang lebih Gila lagi."Jangan-jangan justru karena itu dek, si pemilik punya nazar gitu, kalau dagangannya laku, dia mau potong habis jenggotnya", Whaaaaaaaaaaaaaaaa ........Bodoh ini namanya. KOntan aku, mamakku, dan abangku ngakak gila di mobil. Terus si mamak tambahin lagi, "Ih...tapi aneh juga lho, di 'tempat A' juga yg jualan makanan ini ada jenggotnya", dengan sok lugunya awak menjawab, "Lagi trend mak, kalau jualan makanan satu ni, harus berjenggot"

Jadi ceritanya, beberapa bulan terakhir, jenggot seperti jadi bahan pembicaraan aku dan teman-temanku. Gak ada maksud buat menghina lho kawan, buat yang berjenggot maaf yeeee... Dimulai dari beberapa bulan puasa yang udah lewat. Aku kok ngerasa yg jualan "minuman olahan_yang gak bisa disebutkan namanya" semuanya berjenggot. Padahal saya suka sekali sama 'minuman' itu. Lagi2 gak maksud "ngejek" ya, tapi walau "berjenggot" itu pilihan hidup (halaaaah, apa ini), kan masih bisa gitu direbonding, sekali-kali dibawa ke "salon jenggot"_ada emang!?

Nah, rupa-rupanya tren jualan dengan jenggot itu gak cuma sebatas di "minuman olahan itu aja". Sadar gak sadar ada satu jenis "makanan olahan" yang tersebar hampir di seluruh kota Banda Aceh, pemilik boleh beda, tapi satu kesamaan mereka adalah "jenggot". Gak percaya!? Coba survei....
Semoga mereka diberkahi.....
Mohon maaf atas segala silap,...

Wahai para pedagang2 "makanan olahan_yang tak boleh disebutkan" itu, saya gak beli bukan karena kalian pak, om, bang... tpi emang saya gak suka makanan yang satu itu.

Wahai para pedagang2 "makanan olahan_yang namanya tak boleh disebutkan" itu, saya minta maaf, kalau berbulan-bulan ke belakang "jenggot" telah menjadi buah bibir di antara saya dan teman-teman. Mungkin ilmu saya memang belum sampai ke "jenggot", ....

PS: Note ini dibuat tanpa maksud "menjelekkan" pihak-pihak tertentu, hanya sebagai bahan hiburan saja....

3 komentar:

  1. salam kenal sob,,kunjungan pertama nih,,,follow sukses no 3. jangan lupa follow n comment ya http://blogku--inspirasiku.blogspot.com

    BalasHapus
  2. kwkwkkwkwk ,,
    jengoootttttt
    hahahhahahaa
    alahai kak cut

    BalasHapus