Sabtu, 17 Desember 2011

Mungkin..masih terlalu dini


Sudah lama,sejak saat itu. Dulu sekali...saat aku terbiasa jatuh oleh rasaku sendiri. Dan bangkit berlari...menjauh dari rasa yang sama. Sudah lama sejak aku punya kesempatan untuk jatuh pada orang yang berbeda untuk kemudian kuacuhkan dan kutampik dengan kejam. Sudah lama sejak mencintai dan dicintai hanya menimbun rasa bersalah dalam hatiku. Sudah lama saat aku selalu luluh oleh sepasang mata, iba....Dan Tuhan selalu punya rencana.

Saat ini seperti baru lagi. SEperti remaja lagi. Seperti tak pernah sama. Seperti hilang lagi dalam jurang-jurang baru yang kugali sendiri. Hilang karena terjatuh. Jatuh oleh "mata-mata" yang dalam. Mata yang membuatku merasa hidup dan ada di tempat yang berbeda. Mata yang mungkin hanya iba. Selalu saja wanita menggali di hatinya sendiri untuk kemudian ditangisi dan disesali. Namun, anggaplah ini obat. Bagi kepenatan yang terus mengisi hari. Menjadi penawar luka yang kutoreh sendiri. Menjadi suatu hal yang membuatku lupa, bahwa "mencintai-dicintai" tidaklah sesakit dulu. Bahwa mencintai memanglah seperti ini.

Mungkin terlalu dini..
Tapi lagi-lagi mata itu... Mata yang membuatku lupa dan terdiam lama. Walau "ketidakmungkinan" membayangi. Walau kelak waktu dan kesempatan.lah yang mampu buktikan. Bahwa kemudian untuk akhirnyapun aku harus selalu lebih kuat. Untuk akhirnyapun aku dan semua rasa akan terjawab...

Dan apapun itu, mata-mata indah apapun itu. Aku tahu Tuhan selalu ajarkanku cara untuk berbahagia.

Rabu, 14 Desember 2011

Bukan Tidak Mau

Ok....
Begini saja, saya tak akan sembunyi-sembunyi lagi. Menyuarakan pemikiran memang haruslah se.gamblang ini.

Seperempat abad lebih, umur yang sama mungkin ibuku sudah punya 2 anak.
Tahulah kemana arah tulisan ini. Nikah. Ya, nikah...

Kalau 16 - 23 tahun adalah umur yang rentan untuk bunuh diri, menurut "entah-siapalah-saya-lupa", maka 23 keatas adalah umur yang rentan ditanyain "Kapan!?" ---->Grh.....

Menikah... Menurut kamus Oxford Dictionary, menikah artinya upacara penyatuan seorang wanita dan laki-laki untuk kemudian keduanya menjadi sepasang suami istri. Jadi bohong besar kalau ada istilah "same-sex-marriage",wong secara harfiah atau dalam kaedah bahasa saja sudah menyalahi makna.

Nah... Apa yang perlu dipertimbangkan sebelum menikah!? Dalam Islam, rujukannya adalah sabda Rasulullah SAW yang intinya kira-kira, saat menikah kita harus mempertimbangkan agama, harta, keturunan, dan rupa. Jadi kalau ada yang bilang "Oh...jangan pilih-pilih lho! entar gak ada yang mau". Hohoohohoho.... beli jeruk aja milih, makannya juga sekali itu, kalau gak manis ya tinggal buang. Lha ini nikah! Gimana ceritanya gak milih!? Hidup dengan "seseorang-yang-entah-siapa-itu" selama sisa hidup anda, kok bisa gitu langsung "eeh..iya..kita nikah besok!"

Nah, masih dalam Islam, artinya boleh mempertimbangkan "pernikahan" karena 4 hal diatas, tapi tetap yang diutamakan "agama.nya".

Nah.... Lantas kalau semua sudah cocok apa lantas bisa gitu langsung nikah!?

Katakanlah, kamu "dijodohkan"...
Toh bukan berarti langsung ke keputusan, oh kalau mau "jumpa dulu" berarti "mau-nikah-sama-si-ntu". Hohohooho...to yhe hell, NO!
Maksud saya, hidup bersama, dengan seseorang yang sama sekali baru. Tidak kenal sifat dia, tidak tau dia sukanya apa, gak suka apa. Belum lagi sadar akan "kekurangan diri sedniri" yang sangat sangat banyak kuraaaaaaaang dari pada lebih. Apa mungkin si "seseorang" bisa terima. Kalau lah bisa, kalau enggak!? Mau jadi seleb gtu!? Enggak toh!

Jadi...intinya I'm sick of "perkataan orang-orang" yang bunyinya kira2 begini
1. TUnggu apa lagi, sedang ada yang mau, Entar tua gak ada yang mau lagi lho!
2. Emang kamu apanya gitu yang baguus banget sampe "tega" nolak orang!
3. Aduh...cewek ngapain sih sekolah tinggi-tinggi. Sekolah bisa nyusul, nikah dulu.
4. Jelek aja pun.... kok milih sih...
5. Yang paling parah... "Kamu Gak MAu Nikah Ya!?"

Ok...dijawab ya satu-satu:
1. So what!? Kalau tidak suka, trus dipaksa, mau gitu jamin kelak ada apa-apa? MAu? MAu? Kalau mau hubungi saya segera.
2. Emang sih, saya gak secantik Miss World...Tapi Helllooooooooo does it mean saya harus "I do" setiap ada yang "mau". Gak kan... I love my life, and I want to spend my life with someone I love. Terlalu "lebay kah alasan itu!?
3. Hubungannya Om!? Mau masuk 2012 juga ini....
4. Point yang sama dengan point 2, terjawab!
5. Aduuuuh....Saya normal saudara-saudara. SAya MAU...MAu ...MAu banget nikah. Tapi belom "jumpa" ama "siapa?"

SAya NORMAL! OK! MAu nikah! Tapi jujur juga gak tau kapan. Gak tau juga sama siapa.

I need to fall in "bla bla bla bla" with "someone"...
And it takes time.

So stop thinking that I never want to have a family.

Masalah takut nikah, hehehehehehhe...itu perkara lain

Btw, yang udah nikah...jujur saya iri, tapi gak maksa juga harus segera nyusul. Wong belum "jumpa" juga sama "seseorang"nya.


Saya harap tulisan ini membantu teman-teman diluar sana yang bernasib sama...
Salam Hangat...

Selasa, 13 Desember 2011

Kelas ku...Kelas Dunia


Dari semua kelas yang pernah kutangani, kelasku yang satu ini salah satu yang sangat berkesan. Keterlibatanku di tempat ini bermula dari tawaran seorang "harabuji" asal Korea yang datang ke rumah untuk berobat pada bapakku. Bapak senang menceritakan tentangku pada siapa saja, dan sampailah cerita2 itu ke si "Pak Boss" yang kemudian memintaku datang ke tempatnya.

Pada awalnya aku hanya datang sebagai guru pengganti, seminggu sekali, atau bahkan sebulan sekali. Namun, karena ada satu kelas yang tutornya tak bisa lagi mengajar, jadilah aku tutor tetap yang mengajar di tempat itu sudah hampir 7 bulan sampai sekarang, dengan frekuensi seminggu 3 kali.

Saat pertama kali menangani kelas tersebut hanya ada sekitar 8-10 anak tingkat SMP disitu. Beberapa orang murid Aceh, dan seorang murid Chinese yang LUaaaaaar biasa pintar, padahal dia lebih muda dari teman-temannya.

Pada dasarnya kelas ini kelas yang sangat unik. Tak ada sedikitpun "dinding" antara satu siswa dengan yang lain. Mereka sangat akrab satu sama lain, dan pada dasarnya aku tak membatasi tingkah mereka, kecuali sudah sangat "terlaluuuuuuuu" :p

Selang 2 bulan aku mengajar di kelas itu, aku diberitahu bahwa akan ada seorang "native speaker" yang ikut terlibat sekali dalam seminggu. Aku tak bertanya banyak tentang itu.

Tiba di hari saat pertama kalinya aku bertemu dengan si native, yang tingginya sebanding dengan ujung jari tanganku saat diangkat, aku benar-benar kehabisan ide. Stuck at the moment! Asli hilang akal. Si "native" benar-benar super-duper-terrribly-cool, dalam arti yang sebenarnya. Sekitar 3 menit aku berdiri disampingnya, yah tanpa bermaksud mengganggu dia yang sedang asik menggambar di papan tulis di kelas. Eh...dia.nya tak menggubris, entah sengaja entah emang sedang keasyikan menggambar. Akhirnya aku pun menegur dan menjelaskan bahwa aku adalah guru yang bertanggung di kelas itu sekarang. Selidik punya selidik dia tak terlihat selama 2 bulan belakangan karena saat itu dia sedang liburan ke kampung halamannya di Amerika sana.

Sepanjang pelajaran aku berusaha semampunya untuk terus meluruskan apa yang dia maksud dan menyampaikan apa yang kumaksud kepada siswa-siswa yang ternyta oh ternyata...
Kenapa dengan anak-anakku Tuhan... Lihatlah wajah-wajah tersiksa itu. Belum pernah hal ini terjadi sebelumnya. And guest what!? Mereka memang tidak seuka dengan si "bule". MEmang sih, bule ini seperti hidup di dunia sendiri, bahkan tersenyum pun sulit baginya, padahal saudara-saudara.... Dia "luar biasa" kereeeeeen ...hehehehehhe (sadar Mon...sadar....*tampar2 muka sendiri)

Akhirnya kelaspun selesai. Di akhir kelas akupun berusaha bertanya pada "bule" malang yang kurang disenangi anak2 itu. "Hei...kamu anak SMA ya?"... Dia diam sebentar seperti sedang berpikir ( songong kan, tinggal jawab yes/No aja pake mikir...heheheheheh....maaf kawan :p)... Dan dia pun menjawab, "Oh enggak, aku masih kelas 8"

Sekarang akupun berpikir...kelas 8!? berartii....kelas 2 SMP!? SEgede itu!? Setinggi itu!? OH Nooooooo..... Berarti dia sebaya sama murid2 di kelas itu!? Berarti umurnya 12 atau 13 tahun saja!? HAPPPA!?
*dan saya punn melorot...Gak ada maksud apa2 juga sih...hihihihihi

Dan ternyata teman-teman anak-anak kelas itu tidak tahu kalau si "bule" itu sebaya dengan mereka. Setelah menjelaskan panjang lebar keadaan si native yang ternyata sebaya dengan mereka, aku meminta siswa2 di kelas untuk "sedikit" berusaha menghormati si bule itu kalau dia sedang di kelas. Bayangin ni ya...si bule lagi ngomong di depan, eh yang laen pada ngomongin dia pake Bahasa Indonesia. Dan ternyata lagi.... Si bule itu sudah tinggal di Aceh selama 6 tahun. 6 tahun saudara saudara.... Dan anda tau artinya apa!? Artinya dia bisa ngomong bahasa Indonesia...
*melorot lagi saya....Karena saya baru mengungkap "fakta bertuah" ini sebulan ke belakang.

Berarti selama ini dia dengar dan tahu anak-anak itu ngomongin dia dwonk... :(
Kasian dia... Akhirnya anak-anak itupun berubah pelan-pelan semenjak tahu fakta2 itu. Kasian kan si bule....

Hari-hari semenjak mengajar disitu pun, murid murid terus bertambah...
Sampai sekarang ada 20 anak di kelas tersebut...HAppa!? 20!?
:l

Kelas ini akhirnya mengajarkanku banyak hal. Ada 4 orang siswa Chinese, $ orang non.Aceh, ditambah seorang bule... Semuanya berbeda agama. Ada Islam, Khatolik, Protestan, Budha...and Guest what I love being in this class, but still I face some problems, and that's another story to be told...

Beyond those all, this class for me...is Word Class....
:)

Minggu, 11 Desember 2011

JAdi GUru!?


Pernah aku berjanji pada diri sendiri tak akan memulai menulis semua kejadian dalam kelas2 tempatku mengajar sebelum aku merasa benar2 jadi guru. Namun saat ini aku merasa tak ada salahnya semua itu kuabadikan lewat aksara, sebelum smuanya terlambat. Sebelum aku kehilangan kemampuan "memanggil" semua memori untuk kembali.

Mengajar di berbagai tempat, dengan murid dari segala umur dan masalah sebenarnya bukan perkara gampang. Ketimbang materi, hal yang paling memberatkanku sebenarnya adalah beban moril...tanggung jawab akan jadi seperti apa mereka setalah aku menyampaikan ilmu yang kupunya. Akan lebih baikkah? Akan jadi manusia yang bergunakah? Lebih jauh lagi, akankah semua yang kusampaikan bermanfaat!?

Bayangan-bayangan bahwa ternyata tak semua siswa bisa "menyenangi" kadang sering membuatku frustasi sampai pada tingkat ingin sejenak berhenti. Bukan tak pernah aku berhenti, lebih tepatnya mengambil masa rehat. Akhirnya justru seperti ada bagian hidupku yang hilang. Seolah hidup ku tak lengkap.

Tak pernah dalam hidup aku bermimpi menjadi pendidik, guru. Berinteraksi dengan orang-orang, menjadi role-model. ENtahlah... Namun waktu mengantarkanku ke titik dimana aku justru mensyukuri akan pilihan-pilihan yang pernah mengantarku kesini.

Berdiri disana di depan kelas, dihadapan anak didik yang jumlahnya tak sedikit perlu tingkat "nerve" yang tidak biasa. Mengesampingkan ego, membuang kepentingan pribadi, bukan hal mudah.

Tak perlu pintar untuk menjadi guru. Tak perlu menguasai banyak hal untuk menjadi guru. Lihai dalam menyampaikan apa yang dimaksudkan menurutku sudah cukup.

Pengalaman mengajar di TK, berhadapan dengan anak-anak lucu. Mendengar imajinasi mereka yang tak berujung, merasakan emosi-emosi mereka yang sederhana. Sungguh, kalaulah dinilai dengan "uang", pengalaman ku bersama anak-anak mungil ini tak pernah mampu kubeli...."lagi". Pernah menangis karena kenakalan mereka, terpukul dengan "kemalangan nasib" yang menimpa mereka, tertawa dengan keunikan mereka, kepolosan, keluguan, kejujuran anak-anak yang tak akan berubah sepanjang masa. Anak-anak tetaplah anak-anak.

Akan lain halnya berhadapan dengan remaja-remaji muda yang akan beranjak jadi remaja yang sebenarnya. Bukan saat tersulit. Bagiku masa ini adalah masa paling aman dalam hidup. Siswa SMP mulai mengerti bagaimana mencoba menjadi "dewasa" namun tetaplah kapasitas mereka hanyalah anak-anak. Akan banyak cerita tentang mereka...nanti.... ceritaku...cerita mereka..

Siswa SMA sejauh ini adalah siswa tersulit yang harus kuhadapi. Ke"sok-tahu-an" mereka kadang membuat tingkat kesabaran.ku habis. KAdang mereka lancang, merasa diri paling benar dan aku tak bisa membatasi diri dengan tidak berubah menjadi "aku yang sebenarnya". Namun akhirnya aku sadar, jadi seorang guru artinya harus menyisihkan ke-egois-an yang ada. Membantu siswa "belajar" dalam arti yang sebenarnya. Membuka jalan bagi mereka melihat dengan mata sendiri, bukan dengan mata kita, dengan cara pandang yang benar justru lebih sulit dari sekedar mengajarkan materi tersulit sekalipun.

Lain halnya dengan mahasiswa... manusia dewasa yang merasa diri sudah "cukup dewasa" dan memang bagiku saat ini, mengajar di tingkat ini adalah yang paling kunikmati. Jarang ada kecamuk... :)
SEmoga terus begini...

Diluar itu semua, aku masih lah seorang manusia, masih banyak hal yang harus dibenahi untuk jadi "guru" yang sebenarnya. Cita-cita masa lalu atau bukan, yang jelas jadi "guru" yang sebenarnya kan jadi jalan hidupku, akan jadi mimpiku, akan jadi lahanku untuk menimbun amal sebanyak-banyaknya.

Jumat, 18 November 2011

Recalling..the memories....all

Sendu..seolah sunyi...
hanya beriring lagu itu.
Sendu senja dan rindu
Semilir musim panas menghembus...
Dan aku..dan dia...menyusuri jalanan sepi berpagar maple hijau..

Warna warni...bunga...kulit...wajah...
lagu itu lagi...terus mengiang...terus ....seolah aku kembali jalani lagi..setapak sunyi...
tawa renyah...
Tapi sendu lagi
sunyi lagi...
Lagu itu lagi...
dan baunyapun tercium...
Oh ..Corvy

Rabu, 09 November 2011

Marah itu Api

Malam...bulan penuh lagi, dan aku...
Dalam keadaan sesal yang teramat sesal. Mengutuki diri sendiri karena tidak pernah berhasil mengendalikan api dalam hati.
Selalu saja... Atau mungkin "kemarahan" ku di ujung sudah...

Berbulan-bulan..bertahun-tahun.... Kadang saat hal yang tidak benar kita saksikan dan tak kita pedulikan, bukan berarti hal itu lewat begitu saja. Sadar tidak sadar, ada benih disna, tertanam subur dengan "salah-salah" yang terus bertambah tambah. Dan pada waktunya, hanya perlu sepercik api untuk dilemparkan pada kubangan bensin yang siap menyalap, saat itu juga.

Marah itu... wahai bulan, Seperti paku yang menancap ke kayu. Saat dipaksakan melobangi kayu, akan ada kepuasan, namun tak selamanya paku bertahan. Sehingga pada saatnya saat maaf memaksa paku untuk keluar, ada bekas disana. Dalam... Tak ada yang bisa kauperbuat wahai bulan. Sesal pun tak berguna.

BUlan yang penuh lagi malam ini....
Mungkin kau tak penuh benar...
Tapi malam kemarin marahku melewati kata "penuh" untuk kemudian membuncah.
MArah... seperti api... menghancurkan apapun yang disentuhnya. DAn Aku, menghancurkan hati-hati yang seharusnya tak boleh kusakiti. Menodai tali-temali yang tak boleh kunodai. Marahku, menyembur seperti kawah gunung merapi. Menghancurkan "rasa iba"... Melumat "rasa Bangga", untuk kemudian menghapus "sayang" hingga yang tersisa hanya benci...

Benci yang berujung pada "tega"... Ke"tegaan" untuk menyakiti dan menghancurkan..
Ketegaan yang meluputkan rasa "melindungi". Membunuh "penghargaan" atas nama manusia. Benci yang mematikan ...
Berujung dendam..........

Marahku wahai bulan, selalu berujung dendam...
Marahku wahai bulan... adalah ketakutan terbesar dalam hidupku. Tak kutahu kapan hilang. Tak kutahu kapan datang. Marahku wahai bulan, sampai di titik yang menghancurkan.... aku, hatiku, harapanku, hati-hati pengasih yang ada didekatku...

Marahku wahai bulan... Bawa pergi saja kalau kau bisa,
Karena marahku, wahai bulan, Membunuhku pelan....

Ulee Kareng, Nov 9 2011

Minggu, 06 November 2011

What used to happened is just happened. Things that you thought has changed is just there...so still. They never be others. They are still what they were. They never turned to be something else.

They didnt change. I DIDN'T CHANGE. I am still who I was. I do what I used to do. I like the same things. I own the sme stuff. I care the same people. I still hate what I have to hate.

What used to happen is just happened.
I act like a normal. While they never felt so.

What used to happen is just happened...

UleeKareng, Nov 7 2011
2.10 am

Minggu, 23 Oktober 2011

Berkali-kali dalam hari-hari ini, mereka membuatkan terhenyak tak berdaya.
Berkali-kali pula aku seperti hilang kuasa atas aku dan diriku..
Berulang ulang aku didengunhkan akan kebahagiaan dan masa depan...
lagi dan lagi aku dicekcoki dengan kebaikan...untuk ku.. untuk mereka..dengan dia yang aku tak tahu..

Dengan kekalutan pula...berkalikali kuyakinkan aku siap menghadapi hidup..aku siap beriringan dengan waktu... atas apa yang kupilih...atas apa yang kumau... atas hidup dan kehidupanku..

Maka...biarkan aku rasakan hidup...
Biarkan aku berteman dengan hidup..menjalaninya seperti biasa
Bersahabat dengannya sehingga mati meminangku..

RSUD.ZA..Aceh, 251011

Rabu, 19 Oktober 2011

BENCI INI!

Katakanlah aku perempuan sombong! Hujat aku dengan kata aku Perempuan sok hebat. Hina aku dengan mengatakan aku tak pantas menolak karena aku sungguh jelek!
Katakanlah aku terlalu rendah untuk bermimpi setinggi itu. Katakanlah aku pantas dibenci karena terlalu 'berani' menyuarakan mimpi..

Oh Tuhan... sombongkah saya kalau terlalu jujur menyuarakan 'rasa'.
Angkuhkah hamba kalau hamba terlalu lancang bermimpi...
Apa hanya anak kecil yang boleh dan bebas 'bermimpi dan bercitacita' sesungguh-sungguhnya!?

Aku lelah sudah..marahku tak terbendung sudah... Aku bukan orang yang bisa berpurapura ...
Aku bukan manusia yang sangggup membendung rasa lantas berkata 'aku baik-baik saja'

Tidak.. aku sedang dilanda rasa
Rasa takut kehilangan kebebasan yg selama ini kupunya
Karena komitmen itu bagiku seperti bara...

aku benci ini semua....

Selasa, 18 Oktober 2011

RencanaNya

Aku masih ingat.. sepinya...saat
pertama kali kota kecil itu
kudatangi..
Aku masih mengenali aroma pagi
yang tak ada disini...
Aku masih ingat..warna daun..
warna bunga..
Masih terekam jelas...senja senja
oranye saat aku disana...
Bulan bulan penuh yg
menggantung....hanya 2 kali..
bulan bulan yg terlihat lebih
besar ...
Aku masih ingat hari hari penuh
tujuan.. hari hari penuh mimpi
dan ambisi..
Aku tak akan pernah lupa
airmata yg pernah tumpah saat
aku merindukan pagi disana..
Aku tak pernah lupa malam2
dingin menusuk disana....
Tuhan... jika garisnya seperti yg
kukira .. Sungguh RencanaMu
diluar pikirku..
Ulee Kareng,19 OKT 2011

Kamis, 13 Oktober 2011

BEing Independent?

BUlan menggantung penuh beberapa malam lalu. Selalu ada rasa aneh saat dipandang, atau sekadar melihatnya. SEtiap kali merasa ada yang hilang saat bulan itu diamati. Seperti berada di tempat yang tak seharusnya. Tak seperti yang seharusnya. Seperti hilang asa... Akupun lupa kapan terakhir kali benar2 terbang, lepas, dari hati yang terbebani. Kenapa hidup manusia bisa serumit ini!?

Kita cenderung menginginkan sesuatu saat hal itu tak kita miliki. Namun saat kesempatan itu datang, kita malah berdalih, tiba-tiba berputar arah, membuang keinginan semula. Kita cenderung mengabaikan apa yang kita punya, lantas merasa benar-benar kehilangan saat hal itu tak ada. Kita cenderung mencela, saat orang-orang yang kita cintai tersilap berbuat salah, Namun begitu mudahnya memaafkan saat seorang yang baru kita kenal menyakiti kita begitu dalamnya. Kenapa perasaan manusia bisa sejauh ini!?

KIta diajarkan berjalan saat begitu kecil, disemangati untuk berlari... Namun begitu besar, kita malah dikekang, dengan dalih kebaikan. Siapa yang menentukan kebaikan bagi diri kita sendiri? Bukankah pelajaran paling berharga saat kita dilarang berlari adalah terjatuh dan luka!? Maka dengan begitu kelak kita tak lagi berlari dengan gegabah. BUkankah pelajaran berharga saat kita bermain api, adalah saat kita berani mencoba untuk tak terbakar. Walau lantas terbakar, bukankah itu akan menjadi pelajaran yang tak akan kita ulangi lagi. BUkankah "mencoba" adalah awal dari "belajar". Mengapa kita didikte untuk terus belajar saat kita dilarang mencoba, mencoba menggapai mimpi yang menurut sebagian mereka tak mampu kita raih. Kalau kita yakin dengan mimpi kita, kenapa orang lain yang harus bersusah hati.

Mungkin jawabannya.. karena kita dianggap tidak tahu. Kita dianggap belum mengerti benar apa itu hidup dan pilihan. Kita dianggap tidak kuat dengan "kegagahan ide" yang kita miliki.
Mungkin kita dianggap belum mampu berlari dan memilih seberani itu..
Atau mungkin mereka berdalih "sayang" lah yang membuat mereka "memilih" semuanya untuk kita.

Entahlah...tampaknya sepereempat abad pun masih terlalu dini untuk dianggap mampu membuat keputusan sendiri.

Ulee kareng, 13 Oktober 2011

Minggu, 18 September 2011

L.O.V.E

Questioning title for a single ha!?
Whatever..

Love..for me it's universal. Universe... Uni and verse!? When two UNIques heart get UNIted TWOgether. When all VERSEs of thoughts get along TWOgether.

Love... I believe in that.. sometimes...not most of the time. And if there is a man who faces a woman and says he loves her in his very first sight, bet me.. he's not a good man. Nor a good guy. Just a billy came lately.
Come on.... we are at the end of 2011 and there are still some people who falls for first-time-appearance!? How does this man know if this girl love cheese but hates coke?How does this man know if this girl is a very-perfect-in-and -out. How come....

LOVE... is a process.. I do have faith on this. Being TWOgether,having good times,sharing thoughts,arguing a little..those are the process. and it alwys takes time.

LoVE is pure..no anger..no selfish..no rules..no plan..no evaluation....

for LoVErs..LiVE longer...

Jumat, 12 Agustus 2011

Saat Hidup, maka Hiduplah...

Adakah kau lihat langit sore kemarin. Menjingga merah... awan awan indah dengan pendar matahari,bahkan kulihat pelangi. Bukankah hidup begitu indah tuk disiasiakan.

Adakah kau rasakan hidup,seperti manusia. Tertawa saat memang harus tertawa,meringis saat tergores,tersenyum kala bahagia, menangis saat kesakitan... Bukankah manusia penuh rasa..

Kapan terakhir kali kau tertawa? Kapan terakhir kali kau tersenyum? Kapan terakhir kali kau menangis? Kapan terakhir kali kau marah pada keadaan? Kapan terakhir kali kau berterimakasih pada hidup dan kehidupan?

Merasa sangat hidup..dengan hari yang terus berputar,dengan ritme yang mungkin pasti.. terik,hujan,tenang,redup... semua hanya masalah waktu....

Dan haripun akan terus berputar...

Ulee Kareng,13 Ags 2011

Kamis, 11 Agustus 2011

Make A Jump

It seems like world doesn't belong to me these days. More miserable, more gloomy, more flame, more doubt, more suspect, more speculation lead every single day. I get stuck in a situation that I really don't like.
These days... I felt like being dumped, being misunderstood, being argued in some unlucky events.

Do I complain!? hm..yes..and no..
Yes, because I am a normal person. I still have what we call self-defense. I got ego, and that is why 'i' always written in capital word 'I'.
No, because I do realize I am just another drifter. I always try to find my way. And I do believe life is no life without troubles. No, because I know I also did mistakes (didn't I!?)_in certain situation.
What makes me really sick is that why people threat me like a stupid-insensitive-ugly-brown-duckling. Pretending that they like me, while in fact they 'scare' of me. Am I an OGRE!?

It getting worse when people judging me without even ASKING!? And they call themselves fellows!? What on earth is going on!? WHY??

I mean I was the one who got harmed by situation! But none even ask me if I am OK.

Spoiled!? Oh yeah...so what! If you just know Never-land,that is where I really want to live. Have you ever known why Peter-pan wants to stay kids!? Because growing up is terrifying. And grow up is sucks!

Let these days pass. I don't want to think bout that anymore, it is just like dust in the wind.

C'mon Mon
It's A jump start..
Make a difference
Be New

Kamis, 28 Juli 2011

B itu menyeBAlkan


SEorang teman mengirimkan pesan padaku beberapa hari lalu. SMS yang tak pernah kubalas (kapan aku pernah balas SMS). Kalau anda pikir saya menyebalkan, ya... memang itulah yang akan saya ceritakan_bahwa "MENYEBALKAN" identik dengan saya. SO...if you hate "sucks people", STOP REAding then!

kembali ke SMS...
Isi SMS itu, "MOn...apa kekurangan dan kelebihan Orang berdarah B"

SMS tak kunjung terbalas. Karena apa!? Because I and My HAndphone ARE SUCKS!

YUp...
Manusia berdarah B cenderung dihindari untuk dijadikan teman, pacar, ataupun anak buah di beberapa negara seperti Jepang dan Korea. Mereka sangat meyakini kecenderungan kepribadian seseorang berdasarkan golongan darah mereka. Berbahagialah anda yang berdarah O, karena "stereotype" darah O itu luar biasa, "Loved by all". Damn for it!! Damn for the fact that I am B-typed and the matter of fact is that I am SUCKS_for some reasons.

The first reason is that, I know some people just hate me for everything I do.
The next reason is that, I am a careless person. I use to break promises, ruin my own days, forget my schedule or get them all twisted. I use to forget people's names. Yup, I am a forgetful person.

Kenapa ada orang se"menyebalkan" seprti saya!? ADA! Dan bagaimana menghadapi orang2 seperti saya. Kalau anda berpapasan di jalan, tegur saja! Kalau tidak "org seprti saya" akan mendendami anda seumur hidup. PAling parah dia akan membuat boneka voodoo dan bisa-bisa menyakiti anda. Kalau anda punya masalah sama "orang seperti saya", sebaiknya bicara saja! karena kalau tidak, dia akan mengganggu anda, menghantui dengan kata2 seperti... "ADa apa!?", "WHAT's wrong!?", "WHAT"S the matter!?"

Sepoerti hari ini, manusia menyebalkan ini tertidur dan melewatkan satu kelasnya...kelas luar biasa, dengan murid2 yang sangat disenanginya. MONALISA!! How stupid and ....ARGHHHHHHHHHHHH........... SLeepy Head!! Bawaan saya selalu ngantuk!?

I hate being "menyebalkan"...but sometimes I do... most of the time...

Senin, 25 Juli 2011

Gak Ikhlas pokoknya




OK....katakanlah, aku bukan dan belum jadi guru yang "super-duper-luar biasa- baik". Katakanlah aku gak pintar manage kelas, dan Ok I was not really well that time. But here is the case; If you were student and your teacher asked for your cooperation in the class and don't make any noise since you have stomachache or something, would you or would you not give her/him a favor!?

Oh come on.....aku juga pernah jadi siswa SMA yang katanya lagi "panas2nya" itu. Aku juga pernah jadi anak IPA yg katanya pintar2 itu. Aku juga pernah duduk dan jadi penghuni kelas unggul/inti selama 3 Tahun penuh di SMA. Aku juga pernah kok buat kesalahan di kelas!!!! Tapi...Oh Gosh....benar2 kalian anak2....gak cuma ngehina aku sebagai "guru pengganti" tapi juga guru kalian sendiri, and overall kalian merendahkan profesi guru. Maksudku pantaskah kalau seorang siswa berbicara pada gurunya dengan gaya angkuh "SOK tahu" dan "Sok kuasa" gitu!? Staring!! MUlot ampe mereng2 gitu!? masyaAllah.... What on earth!? Maksudku, iya emang, aku bukan guru tetap sekolah itu, aku juga "gak bayar" tapi "dibayar" disitu, tapi Don't I deserved a little bit respect from you KIDS!?

Sumpah muak dengan beberapa gelintir siswa2 yg tadi gak ngerti2 juga kalau "manner" mereka itu kelewatan. Emanglah.... degradasi moral benar2 kejadian dan aku "saksi hidup" yang hadapi mereka langsung. Oh boy.... Udahlah dikelas buat awak down se down2nya, diluar kelas awak dihina2.... AZjab ajab.... Gak ikhlas pokoknya. Mending ngajarin anak2 bru lulus SMP dari pada "mereka" yang merasa ilmunya sudah tinggi itu...

Maksih ya...makasih sudah menunjukkan perilaku "indah" kalian hari ini. Makasih juga karena kalian sudah ajari saya apa itu "pura-pura baik". MAkasih juga kalian ajari saya apa itu "TIdak dihargai"

Aku pernah jadi siswa, tapi tak pernah aku sengaja menyakiti hati guruku, gak pernah, karena bahkan kalau dia ajar 1 huruf saja pun, dia tetap guru_orang ketiga sesudah ayah-ibu.


Wha..... Asli pengen nangis... macam diinjak kepala awak. SEumur2 awak ngajar, hari ini, hari ini betol2 buat awak sedih. Asli! asli hebat anak2 tu...luar biasa hebat.
Semoga Tuhan memberkati mereka dan menjadikan mereka anak-anak yang berguna bagi nusa dan bangsa

Minggu, 24 Juli 2011

mistrees me

Sometimes in life you just dont know why you feeling blue. It seems like you feel so bad that noone could understand you. It seems like the whole world's still spinning around while you getting stuck at one point; dont move. No matter hard you try to feel OK, you just dont.

You might think you were an Ogre, or an ugly duckling. You might think that people just keep pretending to threat you kindly. You might think that Life never belongs to you. Missery..missery... sadness in the air, and you breath in.

You keep saying everything is gonna be OK ignoring the fact that some people just hate you for everything youve done.

Mistress me ... Mistress me
Dissapointment in the air..

You just hate the way people lie to you. You hate it being a clown every single happy moment they have and you know nothing. You hate it people keep saying you are important and letting you involve just to make them right. Just like everything is meant to be.

Tears.. tears....
drop to drop..pouring and you cant control it.

Flame... spot there at the finest place to burn. Get you burnt alived in those suck feeling.

Oh..come on..stop iT Mon!

Even an Ogre deserve for happiness. In its right time, an ugly duckling turns to be swan...

Even a sin-me has chance for heaven...

Sabtu, 23 Juli 2011

Art Day part 1





Kemaren tu benar-benar hari yang padat merayap, rapat, macam semut jalan berbaris...(????). Jadi pagi-pagi yang teringat langsung agenda(gaya kalee, padalahal jobless. Nah, ceritanya kampus kami tercinta, Universitas Syiah Kuala, punya kerjasama dengan Induk University Korea. Jadinya, pagi kemaren adalah hari pertukaran budaya Unsyiah-Induk Univ, yang pastinya akan berisi tari-tarian, nyanyi2an dan biasanya ada masak2an juga :p

Setelah siap-siap, aku langsung berangkat jemput kawan aku, si Hani, dan menuju gedung tempat "Kejadian Perkara". Kebetulan Gedung yang beruntung itu adalah Gedung "baru" FKIP. Tahu kan, Gedung FKIP Unsyiah yang "baru" itu kalau menurut aku sih, salah satu gedung terbagus di Unsyiah buat "saat ini", g tahu ntar. Gedung itu merupakan salah satu bantuan USAID untuk Unsyiah. Gedungnya 3 lantai, ada tamannya, ada kolamnya, akhhhhh............g ngerti jelasinnya, ribet. Yang jelas, ada liftnya, ada tangga, ada toilet (heheheheh, wajib kalau ini). Cerita punya cerita, aku kan perginya sama si hani yang notabene-bukan-anak-FKIP, so aku pamer gitu ceritanya. "Ayo...ayo ni... kita naek lift aja, kapan lagi manfaatin fasilitas kampus kaya gini, secara kita alumni", padahal ya... di pintu tuh udah ada gambar kaya dibawah ini --->



Biasalah.....naluri "pembangkang"... Udah dibilang bukan buat orang normal, maksa. Dipencet-pencet itu lift, gak terbuka juga....Grh....ah.....10 menit juga wak nungguinnya. yaudahlah, "terpaksa" jalan darat...eh...tangga. Tu tangga pun berputa-putar. Naik...naik..naik....berasa capek, padahal cuma tiga lantai juga, dasar malas! Begitu sampai diatas, aku sama HAni gak langsung masuk, kita nongkrong (halah...bahasanya) dulu diluar. Kami berdiri layaknya pengamat, mandangin taman bawah, dari lantai tiga, si HAni ngomong "IH...kok kolamnya jorok Cut!? Dibersihin kek", akupun menjawab "Gak kok ni, gak jorok, itu maksudnya biar kolamnya alami, makin berlumut makin indah" (indah kepalamu CUT!). Yang jelas semua jawaban dalam rangka "menjaga nama baik lamamater; SUMPAH SARJANA itu kawan" :P

SEdang asyik-mahsyuknya kami liat2 ke bawah, seeep....lewatlah 2, 3, 4....ah...6 kayanya....mungkin 7...8 kali... hehehehe, cowo2 Turki yang kayanya mau hadir ke acara itu. Tenang...tenang teman...I have no temptation gitu sama orang Turki.. sumpah...heheheheh (GAK PENTING MON!). Menurut aku ya, mereka tu penampilannya, "dewasa sebelum waktunya", hehehhehehe. Keren sih keren biasa aja tapiiii.... "Eh...ni, ni...tu anak-anak Turki, tahu gak umur mereka berapa!?", tanyaku sama si Hani, "Enggak Cut, emang berapa?", si Hani balik nanya. "Paling tua ya ni, paling 20-an"....."Ha!?", si Hani melongo... "Iya ni.... anak belasan lah itu, masih ababbil_ABG agak Labil", sambungku dengan gaya sok tahu.

Lagi cerita-cerita eh Turki2 itu dah di lantai 3, cepat juga pak naiknya. dan mereka langsung masuk ke ruangan. Kami!?. Tetap di luar... Bodo! ngapain juga cepat2 masuk, acara toh blom mulai(lama ya!?). SEeep...seeep....lewatlah beberapa hagam_cowo, korea....seeep seeep....lewat lagi hinong_cewe korea. Aku langsung mikir, dengan pemikiran "jahat" tingkat tinggi. Kalaulah mereka tukaran pakain ni ya, kayanya aku bakal percaya, yang lewat barusan ntu cewek juga, hehehhehe. SEcara mukanya lebih mulus dari muka aku yang naujubile, nah macam kulit Durian nyak!
:D))))

Acara dimulai kami pun masuk ke ruangan. Nah...biasa....di dalam tu ada beberapa kelompok manusia yang ga perlu disebutin satu-satu, tapi yang paling jelas ada kelompok ababil yg baru aja lulus SMA...Mereka mulai dweh....Bisik2 gitu...cekikikan gitu...halah halah.... (si CUTMON macam ga pernah aja). Tapi mari kita lupakan kelompok anak2 ini, biarkan mereka indah pada masanya (apalah maksudnya)

Tarian aceh, diselingin ama tarian Korea, Aceh lagi, KOrean lagi...

Nah waktu tarian Aceh kan ada salamnya tuh. Oh iya, aku sama si Hani duduknya pas di depan si TUrki2 tadi. G niat kok! Pertamanya kami duduk di kursi belakang, trus panitia suruh kita pndah kesitu. Jadilah kami didepan barisan si Turki2 ntu tadi.

Waktu si penari2 cek kasih salam, si cowok2 Turki di belakang jawab. Maksudku, di atrian Aceh kan banyak ya, salam2an gtu, tapi semuanya dijawab sodara sodara...luarr biasaaaaaaaaaa.

TRus waktu ada teriakn2 di tarian yg kira2 bunyi nya "ieeeeeet.........", merekapun ikot "ieeeeeeeet" juga. memanglah orang ni...hana lawan.

Nah...
begitu acara2 nari tradisional selesai, ada cara tarian modern kaya cover dance boy/girl/band Korea gitu. Disini ni, disini yang buat aku jadi berputar 180 derajat ttg pendapat aku sama turki2 tadi. Tahu gak si Turki2 itu ngapain!? NUNDUK sodara!! asli nunduk gak liat sama sekali, semuanya pura2 pegang HP. Maksud aku, mereka itu rame, sekitar 8 apa 9 gtu, tapi kok bisa ya, semuanya nunduk g liat dance itu sama sekali! wah...luar biasa. Aku kirain, mungkin karena yg nari modern dance yg pertama berjilbab, tapi yg kedua wktu yg nari cewe2 KOrea pun , mereka tetap nunduk, dan keluar ruangan satu persatu...
Whaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
T_T terharu....ghadzwul bashar merekanya....

SEkali lagi, hana lawan buat cowok2 Turki yg kemaren, 4 cap jempol, ama jempol kaki juga...

Walau si Turki dah pada pulang, acara tetap berlangsung (emang gak ngaruh juga kaleeeeee). Wah...yang selanjutnya tampil itu sebenarnya cuma mahasiswa kore biasa, tapi klolah SM*** itu di-compare sama mereka, SM*** itu lewaaat...asli keren emang dance mereka, gak setengah2 cover-in nya.

ACara gak slesai, tapi aku sama si hani dah keburu bosan, apalagi ada teriakan2 ababil2 yg g jelas itu, setiap yg di panggung buat gaya keren dikit aja, mereka udah... "aaaaaaaaaaaa", "aaaaaaaaaaaaa", apa coba!?, halah halah...namanya aja remaja...biarin ajalah...kamipun pulang. Dan MAkan...^^

SOre nya aku rencana jemput si Hani mau ke tempat Tasa, eh rupa2nya aku harus ngajar dan aku lupa. jaidnya aku pun mengebut dengan kecepatan 50 s.d 60... ah...g jelaslah pokoknya, sampe cepat aja, lampu merah terobos aja...ups, begitu di LAmpriet jalannan macet super macet. AHhhhhhhhhh.... gak sampe2 rasanya. alhasil, awak telat dan seperti biasa, kalau aku telat, siswa2 ku boleh menuliskan hukuman apa aja buat aku lakuin di pertemuan berikutnya. Wha........ ntah apa-apa yang mereka tulis; Miss gak boleh kasih PR sleama seminggu-lah, Miss harus sering2 buat potluck lah, Miss harus kasih game tiap hari-lah. Terserah kelen lah anak2.... Yang pentng hari ini kalian belajar...
^^

Aku kira "si Boss" bakal marah aku telat, byangin ni ya, kelas aku sama kantor "si Boss" itu sebelahan. Hm...ternyata tidak, wong aku telat karena macet kan!? hihihihi...
Pulang nya si Boss nepuk bahu awak, wah,....si Boss bilang makasih ya "Haburaji.....kakek emang baik"., itu yang mau kubilangin sama si Boss yg emang udah kakek2 asli KOrea ini.
Hm....fiuh...aku kira hari itu udah berakhir disitu aja, ternyata bersambung sodara-sodara...

Jumat, 22 Juli 2011

Durian and those memories


"Dek...bangun...bangun...abang pulang, banyak durian sisa ni", begitu cara mamak membangunkanku dulu waktu umurku sekitar 5 atau 6 tahun. Waktu itu sekitar pukul 12 malam, abangku yang tertua baru saja pulang berjualan durian. Waktu itu, dan sampai sekarang aku yang memang tergila-gila sama durian, bangun segera mendengar nama durian. Makan durian tengah malam buta(emang ada gitu malam gak buta, rebut-rebutan dengan abang-abang dan kakak-kakakku. Hehehe.... Bang, bang....pa kabar bang!? Ramadhan sudah dekat, semoga kami semua punya waktu berkunjung.

Abngku yang tertua, SAribunis namanya, merupakan cucu tertua dari kedua belah pihak, pihak bapak dan mamak. Orangnya tidak begitu tinggi, kulitnya gelap, rambutnya persis rambut Bruce Lee, memang dia mengidolakan Bruce Lee. Dia rajin olahraga, mungkin karena memang jurusannya pendidikan olahraga. Badannya tegap, selalu bangun pagi, Typical abang yang sangat bertanggung jawab.

KArena ingin memperbaiki hidup, setamat SMA dia hijrah ke Banda Aceh seorang diri, aku belum lahir waktu itu, umur kami memang terpaut jauh. Beberapa waktu setelahnya kakak-kakak tertuakupun diajaknya, dan berlanjut dengan seluruh anggota keluargaku kecuali 2 orang. Aku masih sangat kecil sekali sewaktu pindah ke Banda.

Abang, kuliah dengan usaha sendiri, belum lagi dia juga memikirkan kehidupan kami, adik-adiknya. SEmua dia lakukan, Jualan durian waktu musim durian, jualan rambutan waktu musim rambutan, siang atau sore saat tidak ada jam kuliah ia bekerja sebagai penjahit sepatu di Peinayong. Di lorong sempit itu, dialah perintis pertama penjahit sepatu/sendal.

Hidup memang tidak berpihak padanya, terlalu keras perjuangan hidupnya. Pernah ia dikejar-kejar oleh satpol PP karena tidak punya ijin usaha, hanya kotak perkakaslah yang berhasil ia selamatkan. Berlari dari satpol PP dan berjlan kaki sampai ke tempat kami tinggal. Tergesa-gesa dalam hari yang sama ia mengurusi semua surat yang diperlukan agar sisa tempat usahanya tidak diangkut oleh satpolPP. Tergesa pula ia kembali kesana. Ke lorong sempit yang masih ada sampai sekarang, dia, abangku, satu-satunya penjahit sepatu/sandal berijin di kemudian hari. setelah ia, banyak kerabat yang melakukan usaha yang sama, untuk hidup, berkeluarga. Sedang abangku, hidupnya untuk kami, sedikit sekali untuknya.

Tak banyak kenanganku dengannya. Teapat waktu aku berumur 7 tahun, sore itu aku dan teman-temanku sedang mandi di sumur tetangga. aku lihat mamak tergesa pergi. Aku memanggil, "MAk, mau kemana?", "Ke rumah sakit, bangngoh sakit", begitu katanya. BAngngoh adalah abangku yang lebih muda dari abang. Menjelang maghrib, aku sedang berlari-lari saat itu. SEbuah ambulance datang dengan raungan yang mengiris, dengan teriakan histeris mamak dan kakak kakakku, Bahkan bapak pun menangis. Pintu ambulance dibuka, darisana jasad yang tertutup kain panjang pinjaman dari tetangga itu diturunkan. Aku kira itu bangngoh. Aku kira itu abangku yang satu lagi. Ternyata itu abangku, abang tertuaku. Wajahnyapun ditutup.

Dia pergi, tepat sehari sebelum kelulusannya. Dia pergi saat baru saja meminjam toga dari kampusnya. Tak sempat dia wisuda. SEhari lagi. Tak sempat dia memakai toga.

Abangku pergi, menyisakan keputusasaan bagi keluargaku. Berbulan-bulan kami seperti hilang arah. Mamakku, ah....jangan tanya mamakku. SEbulan tanpa mandi, aku bahkan tak berani mendekatinya, sesekali ia menangis, sesekali tertawa. Kakak-kakakku...merekapun tak ada bedanya, seperti hilang pengawal, hilang penasehat hidup. Abang-abangku, mereka jatuh, seperti hilang contoh...

Hanya sedikit yang kuingat tentang abang, dia pernah membelikanku sepatu waktu pertama kali masuk SD, memebelikanku pinsil berwarna waktu aku merengek minta dibelikan dan ibu menolak.

Abang..... entah siapa yang melakukannya, 4 hari ini potonya ada di meja ruang tamu kami, tak ada yang berniat memindahkan. Mungkin bapakku yang meletakkanya.
Anak lelaki kesayangan dan kebanggaan...
Bang BUnis...

B**** dan Jenggot


Sore tadi waktu mobil yg kunaiki melewati gerai makanan tiba-tiba abangku bertanya. Pertanyaan yang kalau kuingat-ingat lagi bisa buat aku ketawa ngakak guling-guling. Pertanyaan nya simpel aja, tapi yang buat aku gak habis pikir, ternyata dia berpikiran sama dengan aku. "Lho! mana jenggot mereka, udah dipotong ya?", itulah pertanyaannya teman. Aku dan mamak yang lagi dengar langsung ngakak, dan bodohnya lagi mamak menjawab dengan jawaban yang buat aku tambah guleng-guleng, "Udah dimasukin ke makanannya kali".......Whaaaaaaaaaaaaaaaa kok bisa ya, maksudku, itu emang jadi hasil pemikiran super panjang aku selama berbulan-bulan, gak niat apa-apa kok, cuma pemikiran-pemikiran ringan aja. Aku yang sok-sok baik, padahal lebih 'jahat lagi' nambahin, "Eh bang... gitu-gitu udah buka cabang lho di dekat kampusku". Alih-alih diam si abang malah buat spekulasi yang lebih Gila lagi."Jangan-jangan justru karena itu dek, si pemilik punya nazar gitu, kalau dagangannya laku, dia mau potong habis jenggotnya", Whaaaaaaaaaaaaaaaa ........Bodoh ini namanya. KOntan aku, mamakku, dan abangku ngakak gila di mobil. Terus si mamak tambahin lagi, "Ih...tapi aneh juga lho, di 'tempat A' juga yg jualan makanan ini ada jenggotnya", dengan sok lugunya awak menjawab, "Lagi trend mak, kalau jualan makanan satu ni, harus berjenggot"

Jadi ceritanya, beberapa bulan terakhir, jenggot seperti jadi bahan pembicaraan aku dan teman-temanku. Gak ada maksud buat menghina lho kawan, buat yang berjenggot maaf yeeee... Dimulai dari beberapa bulan puasa yang udah lewat. Aku kok ngerasa yg jualan "minuman olahan_yang gak bisa disebutkan namanya" semuanya berjenggot. Padahal saya suka sekali sama 'minuman' itu. Lagi2 gak maksud "ngejek" ya, tapi walau "berjenggot" itu pilihan hidup (halaaaah, apa ini), kan masih bisa gitu direbonding, sekali-kali dibawa ke "salon jenggot"_ada emang!?

Nah, rupa-rupanya tren jualan dengan jenggot itu gak cuma sebatas di "minuman olahan itu aja". Sadar gak sadar ada satu jenis "makanan olahan" yang tersebar hampir di seluruh kota Banda Aceh, pemilik boleh beda, tapi satu kesamaan mereka adalah "jenggot". Gak percaya!? Coba survei....
Semoga mereka diberkahi.....
Mohon maaf atas segala silap,...

Wahai para pedagang2 "makanan olahan_yang tak boleh disebutkan" itu, saya gak beli bukan karena kalian pak, om, bang... tpi emang saya gak suka makanan yang satu itu.

Wahai para pedagang2 "makanan olahan_yang namanya tak boleh disebutkan" itu, saya minta maaf, kalau berbulan-bulan ke belakang "jenggot" telah menjadi buah bibir di antara saya dan teman-teman. Mungkin ilmu saya memang belum sampai ke "jenggot", ....

PS: Note ini dibuat tanpa maksud "menjelekkan" pihak-pihak tertentu, hanya sebagai bahan hiburan saja....

Kamis, 21 Juli 2011

Kuterima diriku



Hari ini, malam ini
Aku berkaca pada diri, menyadari setiap kekurangan yang kumiliki, menyesali setiap dosa yang telah kulakukan, menertawai setiap kebodohan yang sering kubuat, menangisi setiap luka yang kuciptakan sendiri , menghadapi kenyataan bahwa aku tak mungkin mencampakkan diriku sendiri, menyaksikan kenyataaan yang membuatku tak mampu bernapas, sesak……

Diriku adalah…
Setiap kekurangan yang sudah menjadi daging dalam tubuhku
Setiap keegoisan yang terus mengalir dalam darahku
Setiap titik tangis yang hanya aku dan Tuhan lah yang tahu…
Setiap kekosongan yang terjadi tanpa kutahu harus kuisi dengan apa…
Setiap luka yang kutoreh dan kubuat sendiri

Mampukah aku berdamai dengan diriku sendiri..
Menerima setiap hal yang sudah menjadi ‘diriku seutuhnya’
Menyayangi diriku sendiri dengan ikhlas,
Mampukah aku berhenti mencela
Mencela setiap kebusukan yang terus bersarang dalam hati
Mencela setiap kata yang keluar dari mulut mulut setan yang melekat di lidahku
Mencela perasaanku sendiri,
Mencela setiap bayang-bayang nyata kebodohanku

Kebodohanku
Kelancanganku
Kebusukanku
Keegoisanku………

Kapan aku berhenti menangisi diri sendiri, terus bermimpi hal yang indah tuk terjadi
Kapan aku mampu menerima bahwa aku tak akan mungkin meraihnya
Kapan aku akan berpaling dan menjalani hidupku dengan indah seperti dulu
Dengan setiap kebodohanku
Dengan setiap kelemahan dan kekuranganku
Dengan setiap keegoisan ku
Dengan hatiku……..
Tanpa harus ingin memisahkan setiap kepingnya dari diriku
Tanpa harus menyesal menerima diriku…

Tanpa harus malu berjalan dan mengakui
Bahwa aku adalah aku… 17 April 2007

Rabu, 20 Juli 2011

Telor Asin


Kawan tahu telor asin kan!? telor asin itu berupa telor bebek yang diawetkan dengan cara 'pengasinan'. Jadi..ada beberapa bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan telor asin; abu gosok, garam,sedikit air dan tentu saja telor bebek.

Dulu..waktu aku masih kelas 4 atau 5 SD, bapakku memelihara begitu banyak bebek. Dan otomatis ada bgitu banyak telur pula yg dihasilkan. Nah...dengan maksud membantu perekonomian keluarga, ibuku pun berinisiatif 'memproduksi' telor asin.

Aku ingat sekali... 2 atau 3 hari sekali, tepatnya waktu sore ibu memintaku menolongnya membuat telor asin.

Di dekat sumur yg terbuka itu aku dan ibu duduk berhadapan sementara sebuah baskom plastik yg berisikan 'campuran pembungkus' telor asin ada ditengah kami.

Ibu telah menambahkan air dan garam pda abu gosok dn dengan seksama ibu mengaduknya dengan rata, well mixed. Lalu tugasku selanjutnya adalah membalut telor bebek yang sudah dicuci bersih sebelumnya dengan "campuran pembungkus". Jangan sampai ada kulit telor yang terlihat. Lumuri semuanya. Hup.... begitu siap, telur itu tinggal dismpan 3-4 hari saja (saya lupa... :P ).

Akan ada pembeli yang datang ke rumah membeli, memesan, mengambil, membayar... Dan aku benar-benar senang dengan pekerjaan satu ini.

Telor asin...

Selasa, 19 Juli 2011

MAu Kemana setelah ini?


KIta kadang terlalu menikmati hari-hari sampai lupa kemana sebenarnya arah dan tujuan hari-hari itu. Aku pribadipun demikian...

Saat ditanya kemana kau akan pergi untuk berlibur, maka pilihanku adalah yang terjauh dari semua pilihan yang ada, karena aku lebih menikmati perjalanan, bukan tujuan. Bagiku, berada diatas kendaraan, duduk menikamati setiap pemandangan diluar jendela mobil dengan mata telanjang, menghirup udara, merasakan angin dengan jari-jari yang kupunya, memejamkan mata menciumi bau jalanan... Itu semua lebih berharga daripada apa yg akan kutemui nanti di ujung jalan sana, tujuan perjalanan itu sendiri.

SAat dihadapi kenyataan bahwa aku tak bisa menentukan alur hidupku sendiri, maka kadang aku berharap terlahir tunggal saja. Aku punya hidupku sendiri, tak ada sesiapapun bisa hentikan langkahku. Namun, bukankah itu tidak bersyukur namanya!?

Kadangpun aku seperti di persimpangan dan aku sedang menghadap ke arah jalan yang benar-benar kumaui, benar-benar ingin kulalui... Namun orang-orang disekitarku menghentikan langkahku dan mengatakan itu bukan jalanku, setidaknya bukan sekarang. Dengan upaya mereka, memaksaku_yah...setidaknya aku benar2 merasa terpaksa, menuju jalan yang benar2 tidak ingin kulewati. MUak! hanya itukah yang tersisa.

Dulu saat2 perjuangan skripsi sedang kujalani, yang terpikir adalah, Cepat mon! cepat! begitu banyak kesempatan melanjutkan sekolah di luar, dan jangan sampai kamu melewatkannya untuk kesekian kalinya. Namun sekarang, saat ijazah telah di tangan, semua yang diharuskan akan kupenuhi (insyaAllah), lagi-lagi aku tak punya hak atas hidupku.

Mungkin memang begini hidup. Kita tak hidup untuk diri sendiri, banyak orang lain yang punya hak atas diri kita, tapi tetap egoku yang terdalam tak bisa terima. Oh Tuhan.... apa salahnya sekolah lagi!? setahun dua tahun apa salahnya!? tapi tetap aku yang harus mengerti....

Bekerja! aku sekarang bekerja... namun untuk jadi seperti yang mereka maui.... Tak mau rasanya, tapi harus. Dan mungkin aku harus melakukan hal yang paling kubenci sekalipun tuk membahagiakan mereka. MasyaAllah...semoga aku ikhlas dengan ini semua.

Lantas sekarang aku harus kemana? mau kemana? berdiri disana disisi jalan yg mereka mau, melangkah sekenanya, menginjak duri yang mungkin akan melukaiku, dalam... Atau kembali kejalan yang kumaui, berlari kencang, melawan waktu.... Setibanya diujung jalan, aku akan kembali.... Akan kukembali dan kulaui jalan yang kalian maui.... Bolehkah demikian!? Bolehkah hidupku aku saja yang putuskan!? bolehkah hidupku aku saja yang pusingkan!?