Kamis, 28 Juli 2011

B itu menyeBAlkan


SEorang teman mengirimkan pesan padaku beberapa hari lalu. SMS yang tak pernah kubalas (kapan aku pernah balas SMS). Kalau anda pikir saya menyebalkan, ya... memang itulah yang akan saya ceritakan_bahwa "MENYEBALKAN" identik dengan saya. SO...if you hate "sucks people", STOP REAding then!

kembali ke SMS...
Isi SMS itu, "MOn...apa kekurangan dan kelebihan Orang berdarah B"

SMS tak kunjung terbalas. Karena apa!? Because I and My HAndphone ARE SUCKS!

YUp...
Manusia berdarah B cenderung dihindari untuk dijadikan teman, pacar, ataupun anak buah di beberapa negara seperti Jepang dan Korea. Mereka sangat meyakini kecenderungan kepribadian seseorang berdasarkan golongan darah mereka. Berbahagialah anda yang berdarah O, karena "stereotype" darah O itu luar biasa, "Loved by all". Damn for it!! Damn for the fact that I am B-typed and the matter of fact is that I am SUCKS_for some reasons.

The first reason is that, I know some people just hate me for everything I do.
The next reason is that, I am a careless person. I use to break promises, ruin my own days, forget my schedule or get them all twisted. I use to forget people's names. Yup, I am a forgetful person.

Kenapa ada orang se"menyebalkan" seprti saya!? ADA! Dan bagaimana menghadapi orang2 seperti saya. Kalau anda berpapasan di jalan, tegur saja! Kalau tidak "org seprti saya" akan mendendami anda seumur hidup. PAling parah dia akan membuat boneka voodoo dan bisa-bisa menyakiti anda. Kalau anda punya masalah sama "orang seperti saya", sebaiknya bicara saja! karena kalau tidak, dia akan mengganggu anda, menghantui dengan kata2 seperti... "ADa apa!?", "WHAT's wrong!?", "WHAT"S the matter!?"

Sepoerti hari ini, manusia menyebalkan ini tertidur dan melewatkan satu kelasnya...kelas luar biasa, dengan murid2 yang sangat disenanginya. MONALISA!! How stupid and ....ARGHHHHHHHHHHHH........... SLeepy Head!! Bawaan saya selalu ngantuk!?

I hate being "menyebalkan"...but sometimes I do... most of the time...

Senin, 25 Juli 2011

Gak Ikhlas pokoknya




OK....katakanlah, aku bukan dan belum jadi guru yang "super-duper-luar biasa- baik". Katakanlah aku gak pintar manage kelas, dan Ok I was not really well that time. But here is the case; If you were student and your teacher asked for your cooperation in the class and don't make any noise since you have stomachache or something, would you or would you not give her/him a favor!?

Oh come on.....aku juga pernah jadi siswa SMA yang katanya lagi "panas2nya" itu. Aku juga pernah jadi anak IPA yg katanya pintar2 itu. Aku juga pernah duduk dan jadi penghuni kelas unggul/inti selama 3 Tahun penuh di SMA. Aku juga pernah kok buat kesalahan di kelas!!!! Tapi...Oh Gosh....benar2 kalian anak2....gak cuma ngehina aku sebagai "guru pengganti" tapi juga guru kalian sendiri, and overall kalian merendahkan profesi guru. Maksudku pantaskah kalau seorang siswa berbicara pada gurunya dengan gaya angkuh "SOK tahu" dan "Sok kuasa" gitu!? Staring!! MUlot ampe mereng2 gitu!? masyaAllah.... What on earth!? Maksudku, iya emang, aku bukan guru tetap sekolah itu, aku juga "gak bayar" tapi "dibayar" disitu, tapi Don't I deserved a little bit respect from you KIDS!?

Sumpah muak dengan beberapa gelintir siswa2 yg tadi gak ngerti2 juga kalau "manner" mereka itu kelewatan. Emanglah.... degradasi moral benar2 kejadian dan aku "saksi hidup" yang hadapi mereka langsung. Oh boy.... Udahlah dikelas buat awak down se down2nya, diluar kelas awak dihina2.... AZjab ajab.... Gak ikhlas pokoknya. Mending ngajarin anak2 bru lulus SMP dari pada "mereka" yang merasa ilmunya sudah tinggi itu...

Maksih ya...makasih sudah menunjukkan perilaku "indah" kalian hari ini. Makasih juga karena kalian sudah ajari saya apa itu "pura-pura baik". MAkasih juga kalian ajari saya apa itu "TIdak dihargai"

Aku pernah jadi siswa, tapi tak pernah aku sengaja menyakiti hati guruku, gak pernah, karena bahkan kalau dia ajar 1 huruf saja pun, dia tetap guru_orang ketiga sesudah ayah-ibu.


Wha..... Asli pengen nangis... macam diinjak kepala awak. SEumur2 awak ngajar, hari ini, hari ini betol2 buat awak sedih. Asli! asli hebat anak2 tu...luar biasa hebat.
Semoga Tuhan memberkati mereka dan menjadikan mereka anak-anak yang berguna bagi nusa dan bangsa

Minggu, 24 Juli 2011

mistrees me

Sometimes in life you just dont know why you feeling blue. It seems like you feel so bad that noone could understand you. It seems like the whole world's still spinning around while you getting stuck at one point; dont move. No matter hard you try to feel OK, you just dont.

You might think you were an Ogre, or an ugly duckling. You might think that people just keep pretending to threat you kindly. You might think that Life never belongs to you. Missery..missery... sadness in the air, and you breath in.

You keep saying everything is gonna be OK ignoring the fact that some people just hate you for everything youve done.

Mistress me ... Mistress me
Dissapointment in the air..

You just hate the way people lie to you. You hate it being a clown every single happy moment they have and you know nothing. You hate it people keep saying you are important and letting you involve just to make them right. Just like everything is meant to be.

Tears.. tears....
drop to drop..pouring and you cant control it.

Flame... spot there at the finest place to burn. Get you burnt alived in those suck feeling.

Oh..come on..stop iT Mon!

Even an Ogre deserve for happiness. In its right time, an ugly duckling turns to be swan...

Even a sin-me has chance for heaven...

Sabtu, 23 Juli 2011

Art Day part 1





Kemaren tu benar-benar hari yang padat merayap, rapat, macam semut jalan berbaris...(????). Jadi pagi-pagi yang teringat langsung agenda(gaya kalee, padalahal jobless. Nah, ceritanya kampus kami tercinta, Universitas Syiah Kuala, punya kerjasama dengan Induk University Korea. Jadinya, pagi kemaren adalah hari pertukaran budaya Unsyiah-Induk Univ, yang pastinya akan berisi tari-tarian, nyanyi2an dan biasanya ada masak2an juga :p

Setelah siap-siap, aku langsung berangkat jemput kawan aku, si Hani, dan menuju gedung tempat "Kejadian Perkara". Kebetulan Gedung yang beruntung itu adalah Gedung "baru" FKIP. Tahu kan, Gedung FKIP Unsyiah yang "baru" itu kalau menurut aku sih, salah satu gedung terbagus di Unsyiah buat "saat ini", g tahu ntar. Gedung itu merupakan salah satu bantuan USAID untuk Unsyiah. Gedungnya 3 lantai, ada tamannya, ada kolamnya, akhhhhh............g ngerti jelasinnya, ribet. Yang jelas, ada liftnya, ada tangga, ada toilet (heheheheh, wajib kalau ini). Cerita punya cerita, aku kan perginya sama si hani yang notabene-bukan-anak-FKIP, so aku pamer gitu ceritanya. "Ayo...ayo ni... kita naek lift aja, kapan lagi manfaatin fasilitas kampus kaya gini, secara kita alumni", padahal ya... di pintu tuh udah ada gambar kaya dibawah ini --->



Biasalah.....naluri "pembangkang"... Udah dibilang bukan buat orang normal, maksa. Dipencet-pencet itu lift, gak terbuka juga....Grh....ah.....10 menit juga wak nungguinnya. yaudahlah, "terpaksa" jalan darat...eh...tangga. Tu tangga pun berputa-putar. Naik...naik..naik....berasa capek, padahal cuma tiga lantai juga, dasar malas! Begitu sampai diatas, aku sama HAni gak langsung masuk, kita nongkrong (halah...bahasanya) dulu diluar. Kami berdiri layaknya pengamat, mandangin taman bawah, dari lantai tiga, si HAni ngomong "IH...kok kolamnya jorok Cut!? Dibersihin kek", akupun menjawab "Gak kok ni, gak jorok, itu maksudnya biar kolamnya alami, makin berlumut makin indah" (indah kepalamu CUT!). Yang jelas semua jawaban dalam rangka "menjaga nama baik lamamater; SUMPAH SARJANA itu kawan" :P

SEdang asyik-mahsyuknya kami liat2 ke bawah, seeep....lewatlah 2, 3, 4....ah...6 kayanya....mungkin 7...8 kali... hehehehe, cowo2 Turki yang kayanya mau hadir ke acara itu. Tenang...tenang teman...I have no temptation gitu sama orang Turki.. sumpah...heheheheh (GAK PENTING MON!). Menurut aku ya, mereka tu penampilannya, "dewasa sebelum waktunya", hehehhehehe. Keren sih keren biasa aja tapiiii.... "Eh...ni, ni...tu anak-anak Turki, tahu gak umur mereka berapa!?", tanyaku sama si Hani, "Enggak Cut, emang berapa?", si Hani balik nanya. "Paling tua ya ni, paling 20-an"....."Ha!?", si Hani melongo... "Iya ni.... anak belasan lah itu, masih ababbil_ABG agak Labil", sambungku dengan gaya sok tahu.

Lagi cerita-cerita eh Turki2 itu dah di lantai 3, cepat juga pak naiknya. dan mereka langsung masuk ke ruangan. Kami!?. Tetap di luar... Bodo! ngapain juga cepat2 masuk, acara toh blom mulai(lama ya!?). SEeep...seeep....lewatlah beberapa hagam_cowo, korea....seeep seeep....lewat lagi hinong_cewe korea. Aku langsung mikir, dengan pemikiran "jahat" tingkat tinggi. Kalaulah mereka tukaran pakain ni ya, kayanya aku bakal percaya, yang lewat barusan ntu cewek juga, hehehhehe. SEcara mukanya lebih mulus dari muka aku yang naujubile, nah macam kulit Durian nyak!
:D))))

Acara dimulai kami pun masuk ke ruangan. Nah...biasa....di dalam tu ada beberapa kelompok manusia yang ga perlu disebutin satu-satu, tapi yang paling jelas ada kelompok ababil yg baru aja lulus SMA...Mereka mulai dweh....Bisik2 gitu...cekikikan gitu...halah halah.... (si CUTMON macam ga pernah aja). Tapi mari kita lupakan kelompok anak2 ini, biarkan mereka indah pada masanya (apalah maksudnya)

Tarian aceh, diselingin ama tarian Korea, Aceh lagi, KOrean lagi...

Nah waktu tarian Aceh kan ada salamnya tuh. Oh iya, aku sama si Hani duduknya pas di depan si TUrki2 tadi. G niat kok! Pertamanya kami duduk di kursi belakang, trus panitia suruh kita pndah kesitu. Jadilah kami didepan barisan si Turki2 ntu tadi.

Waktu si penari2 cek kasih salam, si cowok2 Turki di belakang jawab. Maksudku, di atrian Aceh kan banyak ya, salam2an gtu, tapi semuanya dijawab sodara sodara...luarr biasaaaaaaaaaa.

TRus waktu ada teriakn2 di tarian yg kira2 bunyi nya "ieeeeeet.........", merekapun ikot "ieeeeeeeet" juga. memanglah orang ni...hana lawan.

Nah...
begitu acara2 nari tradisional selesai, ada cara tarian modern kaya cover dance boy/girl/band Korea gitu. Disini ni, disini yang buat aku jadi berputar 180 derajat ttg pendapat aku sama turki2 tadi. Tahu gak si Turki2 itu ngapain!? NUNDUK sodara!! asli nunduk gak liat sama sekali, semuanya pura2 pegang HP. Maksud aku, mereka itu rame, sekitar 8 apa 9 gtu, tapi kok bisa ya, semuanya nunduk g liat dance itu sama sekali! wah...luar biasa. Aku kirain, mungkin karena yg nari modern dance yg pertama berjilbab, tapi yg kedua wktu yg nari cewe2 KOrea pun , mereka tetap nunduk, dan keluar ruangan satu persatu...
Whaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
T_T terharu....ghadzwul bashar merekanya....

SEkali lagi, hana lawan buat cowok2 Turki yg kemaren, 4 cap jempol, ama jempol kaki juga...

Walau si Turki dah pada pulang, acara tetap berlangsung (emang gak ngaruh juga kaleeeeee). Wah...yang selanjutnya tampil itu sebenarnya cuma mahasiswa kore biasa, tapi klolah SM*** itu di-compare sama mereka, SM*** itu lewaaat...asli keren emang dance mereka, gak setengah2 cover-in nya.

ACara gak slesai, tapi aku sama si hani dah keburu bosan, apalagi ada teriakan2 ababil2 yg g jelas itu, setiap yg di panggung buat gaya keren dikit aja, mereka udah... "aaaaaaaaaaaa", "aaaaaaaaaaaaa", apa coba!?, halah halah...namanya aja remaja...biarin ajalah...kamipun pulang. Dan MAkan...^^

SOre nya aku rencana jemput si Hani mau ke tempat Tasa, eh rupa2nya aku harus ngajar dan aku lupa. jaidnya aku pun mengebut dengan kecepatan 50 s.d 60... ah...g jelaslah pokoknya, sampe cepat aja, lampu merah terobos aja...ups, begitu di LAmpriet jalannan macet super macet. AHhhhhhhhhh.... gak sampe2 rasanya. alhasil, awak telat dan seperti biasa, kalau aku telat, siswa2 ku boleh menuliskan hukuman apa aja buat aku lakuin di pertemuan berikutnya. Wha........ ntah apa-apa yang mereka tulis; Miss gak boleh kasih PR sleama seminggu-lah, Miss harus sering2 buat potluck lah, Miss harus kasih game tiap hari-lah. Terserah kelen lah anak2.... Yang pentng hari ini kalian belajar...
^^

Aku kira "si Boss" bakal marah aku telat, byangin ni ya, kelas aku sama kantor "si Boss" itu sebelahan. Hm...ternyata tidak, wong aku telat karena macet kan!? hihihihi...
Pulang nya si Boss nepuk bahu awak, wah,....si Boss bilang makasih ya "Haburaji.....kakek emang baik"., itu yang mau kubilangin sama si Boss yg emang udah kakek2 asli KOrea ini.
Hm....fiuh...aku kira hari itu udah berakhir disitu aja, ternyata bersambung sodara-sodara...

Jumat, 22 Juli 2011

Durian and those memories


"Dek...bangun...bangun...abang pulang, banyak durian sisa ni", begitu cara mamak membangunkanku dulu waktu umurku sekitar 5 atau 6 tahun. Waktu itu sekitar pukul 12 malam, abangku yang tertua baru saja pulang berjualan durian. Waktu itu, dan sampai sekarang aku yang memang tergila-gila sama durian, bangun segera mendengar nama durian. Makan durian tengah malam buta(emang ada gitu malam gak buta, rebut-rebutan dengan abang-abang dan kakak-kakakku. Hehehe.... Bang, bang....pa kabar bang!? Ramadhan sudah dekat, semoga kami semua punya waktu berkunjung.

Abngku yang tertua, SAribunis namanya, merupakan cucu tertua dari kedua belah pihak, pihak bapak dan mamak. Orangnya tidak begitu tinggi, kulitnya gelap, rambutnya persis rambut Bruce Lee, memang dia mengidolakan Bruce Lee. Dia rajin olahraga, mungkin karena memang jurusannya pendidikan olahraga. Badannya tegap, selalu bangun pagi, Typical abang yang sangat bertanggung jawab.

KArena ingin memperbaiki hidup, setamat SMA dia hijrah ke Banda Aceh seorang diri, aku belum lahir waktu itu, umur kami memang terpaut jauh. Beberapa waktu setelahnya kakak-kakak tertuakupun diajaknya, dan berlanjut dengan seluruh anggota keluargaku kecuali 2 orang. Aku masih sangat kecil sekali sewaktu pindah ke Banda.

Abang, kuliah dengan usaha sendiri, belum lagi dia juga memikirkan kehidupan kami, adik-adiknya. SEmua dia lakukan, Jualan durian waktu musim durian, jualan rambutan waktu musim rambutan, siang atau sore saat tidak ada jam kuliah ia bekerja sebagai penjahit sepatu di Peinayong. Di lorong sempit itu, dialah perintis pertama penjahit sepatu/sendal.

Hidup memang tidak berpihak padanya, terlalu keras perjuangan hidupnya. Pernah ia dikejar-kejar oleh satpol PP karena tidak punya ijin usaha, hanya kotak perkakaslah yang berhasil ia selamatkan. Berlari dari satpol PP dan berjlan kaki sampai ke tempat kami tinggal. Tergesa-gesa dalam hari yang sama ia mengurusi semua surat yang diperlukan agar sisa tempat usahanya tidak diangkut oleh satpolPP. Tergesa pula ia kembali kesana. Ke lorong sempit yang masih ada sampai sekarang, dia, abangku, satu-satunya penjahit sepatu/sandal berijin di kemudian hari. setelah ia, banyak kerabat yang melakukan usaha yang sama, untuk hidup, berkeluarga. Sedang abangku, hidupnya untuk kami, sedikit sekali untuknya.

Tak banyak kenanganku dengannya. Teapat waktu aku berumur 7 tahun, sore itu aku dan teman-temanku sedang mandi di sumur tetangga. aku lihat mamak tergesa pergi. Aku memanggil, "MAk, mau kemana?", "Ke rumah sakit, bangngoh sakit", begitu katanya. BAngngoh adalah abangku yang lebih muda dari abang. Menjelang maghrib, aku sedang berlari-lari saat itu. SEbuah ambulance datang dengan raungan yang mengiris, dengan teriakan histeris mamak dan kakak kakakku, Bahkan bapak pun menangis. Pintu ambulance dibuka, darisana jasad yang tertutup kain panjang pinjaman dari tetangga itu diturunkan. Aku kira itu bangngoh. Aku kira itu abangku yang satu lagi. Ternyata itu abangku, abang tertuaku. Wajahnyapun ditutup.

Dia pergi, tepat sehari sebelum kelulusannya. Dia pergi saat baru saja meminjam toga dari kampusnya. Tak sempat dia wisuda. SEhari lagi. Tak sempat dia memakai toga.

Abangku pergi, menyisakan keputusasaan bagi keluargaku. Berbulan-bulan kami seperti hilang arah. Mamakku, ah....jangan tanya mamakku. SEbulan tanpa mandi, aku bahkan tak berani mendekatinya, sesekali ia menangis, sesekali tertawa. Kakak-kakakku...merekapun tak ada bedanya, seperti hilang pengawal, hilang penasehat hidup. Abang-abangku, mereka jatuh, seperti hilang contoh...

Hanya sedikit yang kuingat tentang abang, dia pernah membelikanku sepatu waktu pertama kali masuk SD, memebelikanku pinsil berwarna waktu aku merengek minta dibelikan dan ibu menolak.

Abang..... entah siapa yang melakukannya, 4 hari ini potonya ada di meja ruang tamu kami, tak ada yang berniat memindahkan. Mungkin bapakku yang meletakkanya.
Anak lelaki kesayangan dan kebanggaan...
Bang BUnis...

B**** dan Jenggot


Sore tadi waktu mobil yg kunaiki melewati gerai makanan tiba-tiba abangku bertanya. Pertanyaan yang kalau kuingat-ingat lagi bisa buat aku ketawa ngakak guling-guling. Pertanyaan nya simpel aja, tapi yang buat aku gak habis pikir, ternyata dia berpikiran sama dengan aku. "Lho! mana jenggot mereka, udah dipotong ya?", itulah pertanyaannya teman. Aku dan mamak yang lagi dengar langsung ngakak, dan bodohnya lagi mamak menjawab dengan jawaban yang buat aku tambah guleng-guleng, "Udah dimasukin ke makanannya kali".......Whaaaaaaaaaaaaaaaa kok bisa ya, maksudku, itu emang jadi hasil pemikiran super panjang aku selama berbulan-bulan, gak niat apa-apa kok, cuma pemikiran-pemikiran ringan aja. Aku yang sok-sok baik, padahal lebih 'jahat lagi' nambahin, "Eh bang... gitu-gitu udah buka cabang lho di dekat kampusku". Alih-alih diam si abang malah buat spekulasi yang lebih Gila lagi."Jangan-jangan justru karena itu dek, si pemilik punya nazar gitu, kalau dagangannya laku, dia mau potong habis jenggotnya", Whaaaaaaaaaaaaaaaa ........Bodoh ini namanya. KOntan aku, mamakku, dan abangku ngakak gila di mobil. Terus si mamak tambahin lagi, "Ih...tapi aneh juga lho, di 'tempat A' juga yg jualan makanan ini ada jenggotnya", dengan sok lugunya awak menjawab, "Lagi trend mak, kalau jualan makanan satu ni, harus berjenggot"

Jadi ceritanya, beberapa bulan terakhir, jenggot seperti jadi bahan pembicaraan aku dan teman-temanku. Gak ada maksud buat menghina lho kawan, buat yang berjenggot maaf yeeee... Dimulai dari beberapa bulan puasa yang udah lewat. Aku kok ngerasa yg jualan "minuman olahan_yang gak bisa disebutkan namanya" semuanya berjenggot. Padahal saya suka sekali sama 'minuman' itu. Lagi2 gak maksud "ngejek" ya, tapi walau "berjenggot" itu pilihan hidup (halaaaah, apa ini), kan masih bisa gitu direbonding, sekali-kali dibawa ke "salon jenggot"_ada emang!?

Nah, rupa-rupanya tren jualan dengan jenggot itu gak cuma sebatas di "minuman olahan itu aja". Sadar gak sadar ada satu jenis "makanan olahan" yang tersebar hampir di seluruh kota Banda Aceh, pemilik boleh beda, tapi satu kesamaan mereka adalah "jenggot". Gak percaya!? Coba survei....
Semoga mereka diberkahi.....
Mohon maaf atas segala silap,...

Wahai para pedagang2 "makanan olahan_yang tak boleh disebutkan" itu, saya gak beli bukan karena kalian pak, om, bang... tpi emang saya gak suka makanan yang satu itu.

Wahai para pedagang2 "makanan olahan_yang namanya tak boleh disebutkan" itu, saya minta maaf, kalau berbulan-bulan ke belakang "jenggot" telah menjadi buah bibir di antara saya dan teman-teman. Mungkin ilmu saya memang belum sampai ke "jenggot", ....

PS: Note ini dibuat tanpa maksud "menjelekkan" pihak-pihak tertentu, hanya sebagai bahan hiburan saja....

Kamis, 21 Juli 2011

Kuterima diriku



Hari ini, malam ini
Aku berkaca pada diri, menyadari setiap kekurangan yang kumiliki, menyesali setiap dosa yang telah kulakukan, menertawai setiap kebodohan yang sering kubuat, menangisi setiap luka yang kuciptakan sendiri , menghadapi kenyataan bahwa aku tak mungkin mencampakkan diriku sendiri, menyaksikan kenyataaan yang membuatku tak mampu bernapas, sesak……

Diriku adalah…
Setiap kekurangan yang sudah menjadi daging dalam tubuhku
Setiap keegoisan yang terus mengalir dalam darahku
Setiap titik tangis yang hanya aku dan Tuhan lah yang tahu…
Setiap kekosongan yang terjadi tanpa kutahu harus kuisi dengan apa…
Setiap luka yang kutoreh dan kubuat sendiri

Mampukah aku berdamai dengan diriku sendiri..
Menerima setiap hal yang sudah menjadi ‘diriku seutuhnya’
Menyayangi diriku sendiri dengan ikhlas,
Mampukah aku berhenti mencela
Mencela setiap kebusukan yang terus bersarang dalam hati
Mencela setiap kata yang keluar dari mulut mulut setan yang melekat di lidahku
Mencela perasaanku sendiri,
Mencela setiap bayang-bayang nyata kebodohanku

Kebodohanku
Kelancanganku
Kebusukanku
Keegoisanku………

Kapan aku berhenti menangisi diri sendiri, terus bermimpi hal yang indah tuk terjadi
Kapan aku mampu menerima bahwa aku tak akan mungkin meraihnya
Kapan aku akan berpaling dan menjalani hidupku dengan indah seperti dulu
Dengan setiap kebodohanku
Dengan setiap kelemahan dan kekuranganku
Dengan setiap keegoisan ku
Dengan hatiku……..
Tanpa harus ingin memisahkan setiap kepingnya dari diriku
Tanpa harus menyesal menerima diriku…

Tanpa harus malu berjalan dan mengakui
Bahwa aku adalah aku… 17 April 2007

Rabu, 20 Juli 2011

Telor Asin


Kawan tahu telor asin kan!? telor asin itu berupa telor bebek yang diawetkan dengan cara 'pengasinan'. Jadi..ada beberapa bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan telor asin; abu gosok, garam,sedikit air dan tentu saja telor bebek.

Dulu..waktu aku masih kelas 4 atau 5 SD, bapakku memelihara begitu banyak bebek. Dan otomatis ada bgitu banyak telur pula yg dihasilkan. Nah...dengan maksud membantu perekonomian keluarga, ibuku pun berinisiatif 'memproduksi' telor asin.

Aku ingat sekali... 2 atau 3 hari sekali, tepatnya waktu sore ibu memintaku menolongnya membuat telor asin.

Di dekat sumur yg terbuka itu aku dan ibu duduk berhadapan sementara sebuah baskom plastik yg berisikan 'campuran pembungkus' telor asin ada ditengah kami.

Ibu telah menambahkan air dan garam pda abu gosok dn dengan seksama ibu mengaduknya dengan rata, well mixed. Lalu tugasku selanjutnya adalah membalut telor bebek yang sudah dicuci bersih sebelumnya dengan "campuran pembungkus". Jangan sampai ada kulit telor yang terlihat. Lumuri semuanya. Hup.... begitu siap, telur itu tinggal dismpan 3-4 hari saja (saya lupa... :P ).

Akan ada pembeli yang datang ke rumah membeli, memesan, mengambil, membayar... Dan aku benar-benar senang dengan pekerjaan satu ini.

Telor asin...

Selasa, 19 Juli 2011

MAu Kemana setelah ini?


KIta kadang terlalu menikmati hari-hari sampai lupa kemana sebenarnya arah dan tujuan hari-hari itu. Aku pribadipun demikian...

Saat ditanya kemana kau akan pergi untuk berlibur, maka pilihanku adalah yang terjauh dari semua pilihan yang ada, karena aku lebih menikmati perjalanan, bukan tujuan. Bagiku, berada diatas kendaraan, duduk menikamati setiap pemandangan diluar jendela mobil dengan mata telanjang, menghirup udara, merasakan angin dengan jari-jari yang kupunya, memejamkan mata menciumi bau jalanan... Itu semua lebih berharga daripada apa yg akan kutemui nanti di ujung jalan sana, tujuan perjalanan itu sendiri.

SAat dihadapi kenyataan bahwa aku tak bisa menentukan alur hidupku sendiri, maka kadang aku berharap terlahir tunggal saja. Aku punya hidupku sendiri, tak ada sesiapapun bisa hentikan langkahku. Namun, bukankah itu tidak bersyukur namanya!?

Kadangpun aku seperti di persimpangan dan aku sedang menghadap ke arah jalan yang benar-benar kumaui, benar-benar ingin kulalui... Namun orang-orang disekitarku menghentikan langkahku dan mengatakan itu bukan jalanku, setidaknya bukan sekarang. Dengan upaya mereka, memaksaku_yah...setidaknya aku benar2 merasa terpaksa, menuju jalan yang benar2 tidak ingin kulewati. MUak! hanya itukah yang tersisa.

Dulu saat2 perjuangan skripsi sedang kujalani, yang terpikir adalah, Cepat mon! cepat! begitu banyak kesempatan melanjutkan sekolah di luar, dan jangan sampai kamu melewatkannya untuk kesekian kalinya. Namun sekarang, saat ijazah telah di tangan, semua yang diharuskan akan kupenuhi (insyaAllah), lagi-lagi aku tak punya hak atas hidupku.

Mungkin memang begini hidup. Kita tak hidup untuk diri sendiri, banyak orang lain yang punya hak atas diri kita, tapi tetap egoku yang terdalam tak bisa terima. Oh Tuhan.... apa salahnya sekolah lagi!? setahun dua tahun apa salahnya!? tapi tetap aku yang harus mengerti....

Bekerja! aku sekarang bekerja... namun untuk jadi seperti yang mereka maui.... Tak mau rasanya, tapi harus. Dan mungkin aku harus melakukan hal yang paling kubenci sekalipun tuk membahagiakan mereka. MasyaAllah...semoga aku ikhlas dengan ini semua.

Lantas sekarang aku harus kemana? mau kemana? berdiri disana disisi jalan yg mereka mau, melangkah sekenanya, menginjak duri yang mungkin akan melukaiku, dalam... Atau kembali kejalan yang kumaui, berlari kencang, melawan waktu.... Setibanya diujung jalan, aku akan kembali.... Akan kukembali dan kulaui jalan yang kalian maui.... Bolehkah demikian!? Bolehkah hidupku aku saja yang putuskan!? bolehkah hidupku aku saja yang pusingkan!?